Jakarta, Aktual.com – Komisi VIII DPR RI mendorong alokasi anggaran Panti Sosial Bina Laras “Budi Luhur” di Banjarbaru, Kalimantan Selatan ditambah. Pasalnya, panti asuhan ini banyak merehabilitasi penyandang cacat mental eks psikotik.
Dalam lawatannya ke panti itu, rombongan tim kunjungan kerja Komisi VIII yang dipimpin Noor Achmad melihat dari dekat kondisi panti dan para penghuninya. Panti yang berdiri di atas lahan 3,5 hektar ini, dihuni oleh 70 pasien.
“Harusnya dengan panti seluas ini mampu menampung lebih dari 100 pasien. Ini hanya dihuni oleh 70 pasien, karena kekurangan dana,” ujar Noor, Selasa (3/5).
Sementara, Ketua panti tersebut mengungkap lemahnya pengawasan terhadap pasien yang sudah sembuh. Dimana, mereka yang dinyatakan sembuh, kerap kambuh lagi karena salah memberi obat saat berada di lingkungan tempat tinggalnya.
Hal itu kemudian menjadi perhatian serius Komisi VIII.
Meski begitu, Komisi VIII DPR mengapresiasi para pengurus panti yang mampu memberdayakan para pasien untuk hidup mandiri. Mereka diajarkan membuat kerajinan berupa tasbih dan gelang. Sebagian diajarkan pula membuat batako, membudidayakan lele, mengolah makanan ringan, dan keterampilan memotong rambut.
“Kita harapkan para pasien setelah sembuh dan kembali ke masyarakat mampu bekerja dan bermanfaat di masyarakat dengan apa yang sudah didapatkan di panti,” sambung Anggota Komisi VIII dari PKB Bisri Romli.
Ia pun berharap kepada pengurus panti agar terus memberdayakan para pasiennya dengan ilmu keterampilan. “Hasil karya para pasien juga harus dibantu dipasarkan ke publik, sehingga ada keuntungan yang diraih,” katanya.
Para anggota Komisi VIII yang turut serta dalam kunjungan kerja ke Kalsel ini John Kenedy Aziz, Endang Maria Astuti, Bisri Romli, Surahman Hidayat, Achmad Fauzan, Alfia Reziani, Anda, dan Dwi Astuti A.
Laporan: Nailin in Saroh
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid