Jakarta, Aktual.com — Komisi VIII DPR meminta pemerintah bersungguh-sungguh meningkatkan standar pelayanan kesehatan bagi jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, terutama bagi jemaah yang berusia lanjut dan berisiko tinggi.
“Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang memprioritaskan pemberangkatan jemaah yang berusia lanjut. Jemaah berusia lanjut lebih berisiko terhadap penyakit,” kata Ketua Komisi VIII DPR, Saleh Partaonan Daulay, di Jakarta, Senin (11/04).
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan Panitia Kerja Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Komisi VIII DPR telah melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi, termasuk meninjau balai pengobatan Haji Indonesia.
Menurut Saleh, tidak ada yang baru di balai pengobatan tersebut. Fasilitas yang tersedia tidak jauh berbeda dengan penyelenggaraan Haji tahun sebelumnya.
“Padahal, fasilitas tahun lalu saja masih jauh dari memuaskan. Karena itu, kami meminta pemerintah meningkatkan pelayanan kesehatan di balai pengobatan,” tutur ia menambahkan.
Saleh mengatakan, balai pengobatan Haji Indonesia seharusnya sudah mengarah pada standar internasional sebagaimana dituntut dan dipersyaratkan oleh pemerintah Arab Saudi.
“Balai pengobatan kita di Saudi masih jauh dari standar itu. Balai pengobatan dan kesehatan seharusnya mengikuti standar Joint Commission International (JCI),” katanya.
JCI menyangkut fasilitas, tenaga medis, kebersihan dan desain ruangan perawatan. Namun, Saleh menilai balai pengobatan Haji Indonesia di Arab Saudi masih jauh dari standar itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara