Jakarta, Aktual.co — Ketua Komisi X DPR RI, Teuku Riefky Harsya, mengibaratkan perseteruan antara PSSI dengan Kemenpora dan BOPI, seperti perseteruan antara KPK vs Polri.

“Kalau kasus Kemenpora dan PSSI ini dipaksakan bisa ramai mirip KPK dan Polri,” ujar politisi Partai Demokrat itu di Jakarta, Senin (23/2).

Seperti diketahui, perseteruan antara federasi sepakbola Indonesia dengan Kemenpora pimpinan Imam Nahrawi itu, semakin memanas setelah Menpora Imam Nahrawi memutuskan untuk menunda penyelenggaraan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 selama dua minggu.

Riefky menilai, kebijakan Menpora untuk menunda penyelenggaraan kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air itu, merupakan kebijakan yang kurang tepat.

Selain itu, Riefky juga mengatakan, Menpora sebelum mengambil kebijakan tersebut, harus memikirkan secara matang apa dampak dari keputusan itu terhadap sepakbola Indonesia.

“Jika ditemukan dampak buruknya (kompetisi ISL) lebih banyak, boleh lah untuk dihentikan,” jelasnya.

Menpora melalui BOPI memutuskan untuk menunda kompetisi ISL 2015, karena menurut mereka, klub-klub peserta ISL, masih belum memenuhi standar FIFA dan Sistem Keloahragaan Nasional (SKN).

Artikel ini ditulis oleh: