Jakarta, Aktual.com — Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak), Halius Hosen, menilai langkah Jaksa Agung membentuka Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan (P4), merupakan bentuk kepanikan atas teguran Presiden Joko Widodo.

“Pembentukan tim ini bukanlah solusi tepat dan hanya bentuk kepanikan Jaksa Agung atas kritik Presiden” ujar Halius di Jakarta, Senin (27/6).

Menurut dia, mestinya Jaksa Agung HM Prasetyo mengerti apa yang dimaksud presiden, yang meminta reformasi dari hulu ke hilir korps Adhyaksa. Termasuk permintaan pengawalan proses pelaksanaan pembangunan.

Yang mestinya dilakukan, menurut dia, yakni  perombakan internal secara total dengan menempatkan ‘the right man on the right place’.

“Yang utama adalah benahi mental dan integritas para jaksa terlebih dahulu. Lakukan restrukturisasi organisasi dan terapkan pengawasan melekat yang harus jelas implementasinya,” kata dia.

Ia menambahkan, Jaksa Agung harusnya bisa memberikan tindakan nyata dari apa yang diinginkan presiden.

“Pembentukan P4 itu sama saja seperti membeli kaos bayi tapi bayinya belum diketahui perempuan atau laki-laki,” kata dia.

Begitu pula soal pernyataan Pelaksana Tugas Jaksa Agung Muda Pengawasan, Jasman Pandjaitan menyoal waskat yang akan didukung tim Intelejen untuk mengawasi para jaksa di Indonesia.

“Soal waskat, pernyataan Jasman membuktikan kejaksaan agung tidak memahami Inpres 01 tahun 1989. Jangan sembarangan mengubah sistem waskat dengan keinginan implementasi waskat menggunakan peran intelijen. Itu salah besar, SOP waskat tidak seperti itu dan harus ada kajiannya, termasuk dikeluarkannya Keputusan Jaksa Agung,” tandasnya.

Sementara itu, Direktur Centre of Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi berpendapat P4 gagasan Jaksa Agung ini termasuk bagian dari buang-buang anggaran.

“Satgas tipikor yang kemarin saja masih kekurangan dana dan tidak ada kejelasan targetnya, ini malah bentuk tim baru. Apa bukan buang-buang anggaran lagi namanya. Sewa artis top pas HBA saja belum dijelaskan anggarannya dari mana. Boros sekali,” kata Uchok.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nebby