Petugas menjaga tiga tersangka saat gelar barang bukti pengungkapan dan penangkapan peredaran sabu di kantor BNN, Jakarta, Selasa (20/10). BNN dan Bea Cukai Dumai menyita sabu seberat 270 kilogram yang disembunyikan di dalam 45 kardus filter air serta menangkap tiga tersangka di pergudangan di Medan dan Dumai. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/kye/15.

Jakarta, Aktual.com — Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso mengaku kekhawatir mengenai kondisi peredaran narkoba di Indonesia. Sebab, Indonesia saat ini sudah darurat narkoba, bahkan banyak orang yang sudah terlibat dengan sindikat barang haram itu. Baik di lembaganya hingga TNI.

“Di BNN ada, di polisi ada, di TNI juga ada,” kata Budi saat berpidato dalam sarasehan di Mapolresta Medan, Selasa (10/11).

Mantan Kabareskrim itu menyebutkan, ada kepentingan asing ingin menghancurkan Indonesia terkait penyelundupan narkoba ini. Karena, ada pihak-pihak yang diduga membiarkan narkoba dalam jumlah besar masuk ke Indonesia.

“Kita tahu narkoba ini paling banyak dari Cina, Taiwan, Nigeria, ada juga Iran. Dari sana terlihat adanya kepentingan negara luar yang menginginkan kehancuran Indonesia. Kenapa? Karena mereka mengekspor ke sini, di sini tujuannya. Ini yang nanti harus didalami Lemhanas, TNI, dan dari BIN,” kata Budi.

Dia mengatakan, sebagian kecil pengiriman narkoba itu sudah mereka kuntit. Namun, sebagian besar masih menunggu kelengahan aparat Indonesia buat masuk dari pelabuhan-pelabuhan kecil.

Menurut dia, ada ratusan ton narkoba menunggu diselundupkan ke negeri ini. “Kita sudah kirim anggota ke Tiongkok dan Taiwan. Kita tahu ada ratusan ton narkoba yang dikapalkan ke wilayah ini,” lanjut Budi.

Kondisi ini menurut dia sangat mengkhawatirkan. Sebab narkoba membuat kerusakan permanen pada orang yang terkena. Para pengedar pun akan terus mencari generasi baru pengguna narkoba.

Dia mengatakan, guna mengatasi peredaran narkoba semua elemen masyarakat harus saling membantu. “Bukan hanya penindakan, kita juga harus melakukan pencegahan,” ujar Budi.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu