Jayapura, Aktual.com – Ratusan warga melakukan pembakaran di Kompleks Kantor Bupati Keerom, di Arso Kota, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis sore, sekitar pukul 16.16 WIT, sehingga menghanguskan Gedung Disnaker dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) setempat.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, di Kota Jayapura, Kamis(1/10) malam, mengatakan pembakaran itu dilakukan oleh massa yang tidak terima hasil pengumuman CPNS formasi 2018 di Kabupaten Keerom.

“Saat ini situasi sudah dapat dikendalikan oleh aparat keamanan, dan anggota masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi,” katanya pula.

Menurut dia, sejumlah perkantoran di Kompleks Kantor Bupati Keerom sebagian kaca pecah akibat terkena lemparan batu, Kantor Disnaker dan Kantor PMK hangus dibakar massa.

“Jalan TransPapua yang sempat diblokade oleh massa telah dibuka kembali. Kasus perusakan dan pembakaran ini dilakukan usai pengumuman hasil CPNS Formasi 2018 Kabupaten Keerom. Kami meminta warga lainnya untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan adanya kejadian saat ini,” katanya pula.

Kronologis kejadian, Kamal mengungkapkan pada pukul 13.45 WIT, anggota Polres Keerom menuju Kantor Bupati Keerom untuk melaksanakan pengamanan.

“Pukul 13.56 WIT, anggota Polres Keerom tiba di tempat pengamanan Kantor Bupati Keerom. Pukul 16.16 WIT, massa yang berjumlah kurang lebih 250 orang yang tidak terima dengan hasil pengumuman melakukan perusakan di seputaran Kantor Bupati Kabupaten Keerom dengan melempari kaca bangunan kantor bupati dengan batu,” katanya lagi.

Karena itu, anggota gabungan BKO Brimob Polda Papua bersama anggota Polres Keerom mengeluarkan tembakan peringatan ke udara serta menembakkan gas air mata serta melakukan penyemprotan dengan menggunakan mobil water cannon Polres Keerom memukul mundur dan melerai massa yang melakukan perusakan kantor bupati.

“Pukul 16.45 WIT, selain melakukan perusakan kantor bupati, massa aksi juga melakukan pembakaran yang menyebabkan seluruh bangunan Kantor Disnaker, Kantor PMK hangus terbakar,” katanya lagi.

Pukul 17.22 WIT, gabungan anggota BKO Brimob Kotaraja bersama personel Polres Keerom kembali mengeluarkan tembakan peringatan ke udara serta mengeluarkan tembakan gas air mata untuk melerai massa yang melakukan pembakaran, sehingga massa dapat dikendalikan dan mundur.

“Terkait kasus ini, langkah-langkah kepolisian yang sudah dan sedang dilakukan pengamanan, penambahan BKO Polda Papua sebanyak satu SSK dari Brimob Polda dan Sabhara Polda Papua, lalu membubarkan massa aksi yang melakukan perusakan dan pembakaran di sekitar kantor bupati, melakukan negosiasi dengan para tokoh berpengaruh, serta mendata jumlah kerusakan akibat kejadian tersebut,” kata dia lagi.(Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i