Jakarta, Aktual.com – Setelah massif dibicarakan di media tentang pengadaan minyak oplosan yang tidak sesuai komposisi pesanan, Akhirnya PT Pertamina (Persero) terpaksa melakukan penolakan pembelian minyak yang dilakukan melalui kontraktor Glencore.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Inas Nasrullah menyampaikan hasil penelusurannya atas upaya penyimpangan transaksi itu, bahwa kapal yang membawa kargo minyak oplosan tersebut tidak jadi dibongkar dan telah berlayar ke luar Indonesia sekitar tanggal 16 September.
“Ternyata kapal itu sudah keluar dari Lawe-Lawe BalikPapan sekitar tanggal 16 September. Sekarang kapalnya di Singapura,” kata Inas kepada Aktual.com, ditulis Rabu (21/9).
Kemudian lanjutnya berdasarkan permintaan Pertamina melakukan pesanan tender dengan perbandingan komposisi 70% Sarir dan 30% Mesla, namun ternyata realisasinya malah didapat 77% Sarir dan 23% Mesla, artinya pembelian minyak tersebut tidak sesuai komposisi pesanan. (Baca: Tender ISC Pertamina)
“Info dari Balikpapan, cargo itu 77% Sarir dan 23% Mesla. Selisihnya cukup banyak juga, seharusnya 70% dan 30%. Apabila Pertamina menerima, berarti ada permainan,” kata Inas.
Namun sangat disayangkan, Vice President ISC Pertamina, Daniel Purba belum bersedia memberi keterangan kepada Aktual.com terkait permasalahan ini, kendatipun sudah berulangkali dihubungi oleh Aktual.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Reporter: Dadangsah Dapunta
Editor: Eka
