Jakarta, Aktual.com — Komunitas Love Pink (KLP) mengajak masyarakat untuk melakukan kampanye pencegahan kanker payudara, yang penderitanya mengalami peningkatan.

“Dari data yang kami kumpulkan, penderita kanker payudara kini telah berubah dan bisa menyerang perempuan muda,” ujar Kordinator Komunitas Love Pink wilayah Tangerang Raya, Sussana Dwi Parastuti, kepada wartawan, di Tangerang, Senin (29/02).

Komunitas Love Pink yang merupakan komunitas peduli dengan penderita kanker payudara maupun serviks mengungkapkan, biasanya kanker payudara menyerang perempuan usia 40-50 tahun.

Saat ini, kata dia, penderita penyakit kanker payudara mengalami peningkatan dari yang berusia tua kini menyerang perempuan muda.

Terkait dengan itu, komunitas yang didirikan sejak tahun 2013 tersebut, menggalang kepedulian dengan berbagi informasi agar penderita penyakit kanker payudara bisa diobati.

“Biasanya, penderita kanker payudara kerap pesimis dan merasa penyakitnya tak bisa diobato. Maka itu, kami datang untuk memberikan motivasi,” katanya.

Komunitas Love Pink didirikan oleh Santi Persada dan Mutia berawal dari pengalamannya yang terdiagnosa kanker payudara. Ketika itu merasa bingung dan perlu pendamping hingga akhirnya dibentuk komunitas ini untuk memberikan bantuan kepada penderita lainnya.

Dalam komunitas ini, lanjut Sussana, mereka yang tergabung saling memberikan motivasi dan informasi terkait pengobatan penyakit tersebut.

Selain memberikan pendampingan dan dukungan antar sesama pengidap penyakit kanker payudara, saat ini komunitasnya juga konsen kepada kampanye pencegahan.

Caranya yakni dengan memberikan pemahaman deteksi dini terhadap penyakit tersebut. Karena semakin dini diketahui sejak dini, maka akan semakin mudah mengobatinya, ketimbang mereka yang mengetahui tetapi sudah berada di stadium lanjut. Jadi kami melakukan kampanye ke sekolah, organisasi dan lain sebagainya untuk pemahaman penyakit tersebut kepada perempuan,tambahnya.

Upaya lainnya yakni meluncurkan aplikasi android untuk mendeteksi dini penyakit kanker payudara pada tahun 2015 lalu.

“Fungsinya untuk memeriksa lebih awal dibandingkan harus mengobati ketika sudah terkena. Ini merupakan upaya yang kami lakukan,” paparnya.

Dirinya juga berharap agar pemerintah membantu dalam bentuk kampanye sebagai cara pencegahn. “Jangan fokus pada pengobatan tetapi juga pencegahannya,” katanya.

Dokter spesialis bedah di Rumah Sakit Omni Alam Sutera dr Denni Djoko Spb(K) Onk mengatakan, kanker payudara merupakan urutan nomor satu diantara penyakit kanker lainnya.

Menurut dia, pada dasarnya kanker payudara dapat diatasi apabila diketahui sejak dini.

“Namun yang jadi masalah penyakit tersebut kebanyakan diketahui ketika berada di stadium lanjut. Deteksi dini menjadi cara yang ampuh mengobati dan mengantisipasi penyakit ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara