Jakarta, Aktual.com — Komunitas Masyarakat Tionghoa Anti Korupsi (KomTak) meminta Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA) dan keluarga besar (alm) KH Abdurrahman Wahid mempertimbangkan untuk mencabut anugerah atau penghargaan yang diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Alasannya, Ahok selama ini dicitrakan dipublik sebagai orang yang berani, tegas dan bersih, namun ternyata tidak benar.
Indikasi keterlibatan Ahok dalam kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras menjadi buktinya. Dimana dalam kasus tersebut negara dirugikan hingga ratusan miliar.
“Alasan kedua, karena perilaku Ahok sama sekali tidak sesuai dengan sikap dan kepribadian Gus Dur sebagai tokoh humanis dan pembela rakyat kecil,” ucap Koordinator KomTak, Lieus Sungkharisma dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (17/4).
Bukan hanya itu, kasus suap pembahasan rancangan peraturan daerah yang kini tengah disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga diduga kuat melibatkan pihak eksekutif.
Beberapa hal tersebut paling tidak membuktikan bahwa Ahok tidak pantas menerima penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award dan Gus Dur Award. Ahok sendiri diketahui mendapatkan penghargaan dari Bung Hatta Award pada 2013 dan Gus Dur Award pada Januari 2016 lalu.
“Perilaku Ahok yang sangat arogan, berbicara kasar dan tindakannya sangat menyakitkan orang kecil, bertolak belakang dengan sikap Gus Dur yang selalu berpihak pada rakyat kecil,” demikian Liues.
Artikel ini ditulis oleh: