Jakarta, Aktual.com – Variasi hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) kian beragam di Indonesia, memberikan banyak pilihan baru bagi penikmatnya. Tahun lalu, kantong nikotin diprakarsai oleh Velo, masuk ke Indonesia. Produk ini memberikan opsi bagi penggunanya untuk menikmati nikotin tanpa asap dan uap, sehingga lebih nyaman digunakan tanpa mengganggu sekeliling pengguna dengan asap.
Perlahan-lahan, masyarakat mulai merasakan dampak dari produk tersebut. Sadar akan manfaat yang ada, Krisna Al Muhaimin (33), salah satu pengguna kantong nikotin mendirikan komunitas Velonesia yang bertujuan untuk menjadi wadah hobi, bertukar informasi dan berkumpul bagi para penikmat produk tersebut.
“Ini produk baru yang menurut saya banyak sekali kelebihannya. Karena masih baru, saya ingin mencari teman-teman lain yang juga menikmati kantong nikotin. Entah untuk berbagi pengalaman atau berbagi cerita mengenai produk kantong nikotin. Saya memulai komunitas ini dengan membuat akun media sosial khusus di Instagram,” ungkap Krisna, beberapa waktu lalu.
Saat ini sudah sekitar 30 orang bergabung sebagai anggota Velonesia. Adapun rata-rata dari anggota komunitas tersebut merupakan perempuan yang tidak terlalu suka dengan asap rokok. Bahkan, sebagian dari mereka sudah berhasil mengenalkan produk kantong nikotin ke pasangannya hingga mereka dapat beralih dari perokok menjadi pengguna produk tersebut.
Berkenalan dengan produk alternatif
Siapa sangka pertemuan Krisna dengan kantong nikotin, Ia sempat menganggap produk inovasi ini sebagai benda yang unik dan asing. Namun, setelah mencoba produk tersebut, asumsinya perlahan berubah. Krisna mengungkapkan bahwa tujuan awal penggunaan kantong nikotin adalah untuk dapat merasakan sensasi nikotin dengan lebih fleksibel, termasuk di jam-jam kerja, atau sedang berkendara, maupun waktu bersama keluarga.
Selain tidak menimbulkan emisi, cara konsumsi kantong nikotin terbilang cukup mudah. Pengguna hanya perlu meletakkan produk tersebut di antara gusi dan bibir. Bahkan, Krisna mengaku sudah dapat mengurangi konsumsi rokok dan lebih sering menggunakan produk kantong nikotin.
Tidak ingin dampak positif tersebut hanya dirasakan oleh sebagian orang, Krisna berharap produk HTPL dapat lebih mudah diakses oleh masyarakat. “Semoga harga HPTL lebih dapat dijangkau masyarakat, biar para perokok jadi punya opsi dalam mengonsumsi nikotin. Tentunya juga kantong nikotin bisa mengurangi pencemaran udara karena tidak memproduksi asap dan uap,” ucapnya sambil tertawa.
Dengan komunitasnya Krisna sesekali melakukan kopi darat untuk saling mengenal satu sama lain lebih jauh. Karena kondisi pandemi yang belum memungkinkan berkumpul dalam jumlah ramai, Krisna kadang menggagas ajang lomba bermain game bersama-sama dengan rekan sesama komunitas. “Di sini teman-teman benar-benar bisa merasakan bedanya merokok biasa dan menggunakan kantong nikotin. Kita nggak perlu jeda dulu di tengah-tengah permainan yang berlangsung seru hanya untuk merokok, karena sudah ada kantong nikotin,” ujarnya.
Bagi pengguna yang tertarik ingin bergabung dengan Velonesia bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di akun Instagram @Komunitas_velonesia dan Twitter @kom_velonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby