Jakarta, Aktual.com — Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor akan menyelenggarakan Konferensi Besar (Konbes) XX yang bertempat di Pondok Pesantren Miftahul Muta’alimin Babakan Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat, 1 – 3 Juni 2016. Konbes XX diikuti oleh Pimpinan Pusat GP Ansor dan Pimpinan Wilayah Ansor se-Indonesia.
Dalam keterangan tertulisnya kepada Aktual.com, Rabu (1/6), Ketum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan Konbes akan membahas dan mengesahkan beberapa Peraturan Organisasi sebagai langkah untuk memperkuat kelembagaan organisasi. Selain itu juga merekomendasikan beberapa hal sebagai respons terhadap berbagai isu dan persoalan dalam kehidupan kebangsaan dan kemasyarakatan mutakhir.
Konbes dirangkai dengan Apel Kesetiaan Pancasila dan Ansor Bersholawat digelar di Alun-alun Palimanan Cirebon dan Pondok Pesantren Miftahul Muta’aliminn, Babakan Ciwaringin, Cirebon. Konbes akan diakhiri dengan ziarah ke makam Sunan Gunung Jati.
“Apel Kesetiaaan Pancasila melibatkan 3.000 pasukan Barisan Ansor Serba Guna (Banser) dari semua kesatuan dan unit dan diikuti juga oleh unsur TNI dan Polri serta delegasi dari berbagai elemen organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP),” terang Yaqut.
Dalam apel yang dijadwalkan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi itu, dirinya akan bertindak sebagai inspektur upacara. Apel ini merupakan representasi dari Apel Kesetiaan Pancasila yang digelar oleh GP Ansor di seluruh Indonesia.
PP GP Ansor sebelumnya telah menginstruksikan kepada semua Pimpinan Cabang GP Ansor di seluruh Indonesia untuk menggelar Apel Kesetiaan Pancasila pada 1 Juni 2016. Jadi, selain di Cirebon yang dilaksanakan oleh PP dan Satkornas Banser, juga digelar apel yang sama di seluruh daerah mulai dari Sabang sampe Merauke secara serentak pada tanggal 1 Juni 2016.
“Bagi GP Ansor, hari bersejarah ini harus dijadikan sebagai momentum untuk memperkuat komitmen warga bangsa terhadap Pancasila. Penegasan Pancasila ini merupakan langkah strategis, karena dengan sendirinya merupakan penegasan pada UUD 1945 dan komitmen untuk menjaga keutuhan NKRI baik secara geografis, politik, ekonomi dan budaya,” ungkap Yaqut.
Penegasan Pancasila juga merupakan penegasan untuk menjaga semangat Bhinneka Tungal Ika sebagai pilar bangsa ini. Penegasan komitmen terhadap Pancasila tersebut kini menemukan momentumnya.
Diungkapkan, tantangan demi tantangan dan ancaman demi ancaman silih berganti menghadang. Baik dari sisi ekonomi, politik, sosial, budaya hingga keamanan. Semua seakan menjadikan negeri ini pasar bebas pertarungan untuk menjejalkan kepentingan-kepentingan kelompoknya sendiri.
Yaqut menyinggung bermunculannya kelompok dan gerakan anti-Pancasila, baik ekstrem kanan ataupun ekstrem kiri. Organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang merupakan ektrim kanan bahkan secara terang-terangan akan mengganti NKRI dengan sistem khilafah. Bagi Ansor, ini merupakan ancaman serius terhadap eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila.
“Sikap GP Ansor, sebagaimana juga sikap NU, sangat tegas. Siapa saja dan organisasi apa saja yang terang-terangan bertentangan, apalagi melawan ideologi Pancasila, haruslah ditetapkan sebagai organisasi subversif yang tidak boleh leluasa hidup mengembangkan ajarannya di negara Pancasila ini,” ucapnya.
“GP Ansor berada di setiap jengkal NKRI dan akan memberikan yang terbaik untuk tanah air ini, termasuk darah dan nyawa!,” sambung Yaqut.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan