Jakarta, Aktual.co — Konferensi dua hari di Wina mengenai Dampak Senjata Nuklir bagi Manusia berakhir dengan sasaran upaya ke arah dunia yang bebas senjata nuklir.
Kesimpulan dari Konferensi Wina menangani konsekuensi kemanusiaan setiap senjata nuklir, termasuk dampak pada kesehatan manusia, lingkungan hidup, pertanian dan keamanan pangan, migran dan ekonomi.
Selain itu, resiko serta kemungkinan penggunaan senjata nuklir yang disahkan dan tak disahkan, kemampuan reaksi internasional serta kerangka kerja normatif yang dapat dilaksanakan.
Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz memuji fakta bahwa pejabat senior dari 158 negara dan organisasi masyarakat sipil berkumpul di Wina untuk menghadiri konferensi itu menyoroti pentingnya masalah nuklir.
Bencana nuklir memiliki dampak yang sangat berbahaya, tak seorang pun menang dan setiap orang kalah,  senjata nuklir tak memiliki tempat di dunia.
Wakil Khusus AS untuk Anti-Penyebaran Nuklir Adam Scheinmen mengatakan dalam konferensi itu pada Senin (8/12), Amerika Serikat tak mendukung upaya untuk bergerak menuju konvensi senjata nuklir, larangan, atau jadwal pasti bagi pemusnahan semua senjata nuklir.
“Kami percaya bahwa pendekatan praktis dan bijaksana untuk memburu perlucutan senjata itu adalah cara paling efektif untuk mengurangi bahaya nuklir dan memajukan NPT,” kata Scheinman.
Konferensi Wina, yang dibentuk melalui pembahasan yang berlandaskan fakta dalam Konferensi mengenai Dampak Senjata Nuklir pada Manusia, yang pertama dan kedua diselenggarakan di Oslo dan Nayarit. 
Konferensi Wina memberi sumbangan bagi pemahaman yang lebih dalam mengenai konsekuensi dan resiko nyata yang ditimbulkan oleh senjata nuklir.

Artikel ini ditulis oleh: