Jakarta, Aktual.com – Wahan Lingkungan Hidup (Walhi) menyesalkan tindakan aparat keamanan PT. Bumi Sawit Kencana (BSK), anak perusahaan Wilmar Group melakukan penembakan terhadap dua orang petani Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah.
Menurut Direktur WALHI Kalimantan Tengah, Dimas Hartono; tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan terhadap warga setempat bukan pertama kali dan seakan dilakukan tanpa ada rasa bersalah.
“Massifnya tindak kekerasan, kriminalisasi dan konflik tenurial yang terus terjadi, yang dilakukan oleh aparat keamanan dalam upaya melindungi investasi di Kalimantan Tengah menjelaskan bahwa investasi yang dijalankan di Kalimantan Tengah, khususnya perkebunan sawit keliru dalam proses pemberian izin,” tegas Dimas secara tertulis, Minggu (24/12)
.
Sudah saatnya pemerintah melakukan evaluasi semua perizinan di Kalteng, menyelesaikan sengketa tenurial antara masyarakat dengan perusahaan dan menindak tegas perusahaan-perusahaan yang melakukan praktek buruk dan berbagai pelanggaran hukum dan perundang-undangan hingga pencabutan izinnya”, tambahnya.
Lebih lanjut, Kepala Departemen Kampanye dan Perluasan Jaringan Eksekutif Nasional WALHI, Khalisah Khalid mengatakan bahwa penggunaan kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan di hampir semua konflik agraria yang terjadi, hampir sebagian besar berelasi dengan perusahaan skala besar, seperti Wilmar group.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid