Kanada, aktual.com – Kanada mendesak warga negaranya untuk segera meninggalkan Lebanon karena konflik antara Israel dan Hizbullah dapat berubah menjadi perang.
Pemberitahuan tersebut disampaikan pemerintah Kanada melalui pesan email yang dikirimkan departemen Urusan Global Kanada kepada warganya yang terdaftar di Lebanon.
“Tidak ada operasi evakuasi yang sedang berlangsung bagi warga Kanada yang saat ini berada di Lebanon dan Anda tidak boleh bergantung pada Pemerintah Kanada untuk bantuan keberangkatan atau evakuasi di masa mendatang,” kata Global News mengutip isi email Urusan Global Kanada, Selasa (30/7).
Warga Kanada bukan satu-satunya yang diminta untuk meninggalkan negara itu. Inggris, AS, Prancis, dan Jerman telah mengeluarkan peringatan serupa kepada warga negara mereka.
Selain itu, penerbangan ke bandara Beirut telah dibatalkan oleh beberapa maskapai penerbangan Eropa, termasuk Lufthansa dan Air France.
“Mengingat meningkatnya permusuhan baru-baru ini, kami mengingatkan semua warga Kanada di Lebanon tentang saran perjalanan kami saat ini, yaitu untuk meninggalkan Lebanon sementara beberapa penerbangan komersial masih tersedia,” ucap Urusan Global Kanada.
Beberapa maskapai penerbangan, kata departemen tersebut, telah menangguhkan sementara layanan ke Bandara Beirut.
Pembatalan dan gangguan penerbangan lebih lanjut dapat terjadi dengan sedikit atau tanpa pemberitahuan.
Lebanon mengkhawatirkan serangan balasan oleh Israel setelah sebuah roket yang diduga ditembakkan oleh Hizbullah, sebagaimana diklaim Israel, menghantam lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel akhir pekan lalu.
Serangan tersebut menewaskan 12 anak-anak dan remaja. Sementara itu, kelompok Lebanon tersebut membantah bertanggung jawab.
Kekhawatiran tersebut menjadi kenyataan pada Selasa (30/7) ketika Israel melakukan serangan di Beirut yang menargetkan komandan Hizbullah yang menurut pejabat Israel memulai serangan tersebut.
“IDF melakukan serangan yang ditargetkan di Beirut, terhadap komandan yang bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak di Majdal Shams dan pembunuhan sejumlah warga sipil Israel lainnya,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, kata CBC News.
Serangan tersebut merusak bangunan tetapi tidak jelas apakah ada korban jiwa.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain