Jakarta, Aktual.com — Kisruh sepakbola Indonesia tampaknya bakal segera berakhir. Hal itu menyusul delegasi FIFA dan AFC datang ke Indonesia dengan misi mengakhiri sanksi FIFA kepada PSSI akibat campur tangan Pemerintah dalam pengelolaan sepakbola Tanah Air.
Harapan tinggi publik agar sepakbola Indonesia kembali menjadi olahraga favorit di Tanah Air tidak hanya menjadi kepentingan PSSI, Pemerintah dan FIFA. Pecinta sepakbola juga sudah sangat rindu sepak terjang Timnas Garuda di kancah internasional serta kompetisi dalam negeri dengan dukungan fanatik khas sepakbola Indonesia.
“Udah lamalah publik nggak lihat Indonesia berlaga di level ASEAN apalagi Asia. Turnamen ‘Piala Presiden’ kemarin yang hanya diikuti sedikit klub ISL saja sudah mendapat respon meriah dari publik, apalagi jika Timnas yang berlaga,” cetus Agung (27), pecinta bola asal Depok, kepada Aktual.com.
Agung berharap, baik Pemerintah dan juga PSSI bisa satu pandangan untuk membangun dan mengangkat prestasi sepakbola Indonesia ke level dunia.
“Bola kita lebih banyak intriknya daripada prestasinya. Sudah saatnya rasa memiliki terhadap sepakbola Tanah Air dijadikan motivasi untuk meningkatkan prestasi. Apalagi potensi sepakbola Indonesia sudah diakui FIFA,” ungkapnya dengan nada serius.
Senada dengan Agung, Titis (29) lebih suka jika Pemerintah dan PSSI saling bahu-membahu membangun sepakbola. Kedatangan delegasi FIFA dan AFC harusnya dijadikan pelajaran terakhir agar tidak ada kisruh lagi dalam persepakbolaan Tanah Air.
“Selama ini Pemerintah dan PSSI sama-sama ngotot merasa paling benar. Kedatangan FIFA harusnya bisa menengahi perseteruan keduanya. Nggak penting siapa yang salah dan siapa yang benar, yang penting sepakbola bisa jadi kebanggaan Indonesia,” bebernya.
“Bosen ah ngomong bola Indonesia isinya konflik bukan prestasi,” sambungnya.
Usai melakukan serangkaian pertemuan dengan Presiden Jokowi dan unsur-unsur persepakbolaan Indonesia, delegasi FIFA pimpinan Mr Kohzo Tashima (anggota Komita Eksekutif FIFA) dan juga Mr HRH Pangeran Abdullah (anggota Komite Esekutif FIFA) sepakat membentuk tim ad hoc yang bertugas mengumpulkan, membahas, dan memutuskan segala permasalahan terkait persepakbolaan Indonesia.
Tim yang terdiri dari berbagai unsur sepakbola serta Pemerintah itu rencananya segera dibentuk paling lambat 13 November mendatang dan diharapkan akan selesai sebelum Kongres tahunan FIFA di bulan Desember mendatang. FIFA bakal memutuskan sanksi terhadap PSSI apakah dicabut atau dilanjutkan setelah Menpora mencabut SK pembekuan terhadap PSSI.
Artikel ini ditulis oleh: