Jakarta, Aktual.co — Penduduk desa di Tiongkok menculik pekerja bangunan, mengikat dan menyiram dengan bensin serta membakar mereka dalam sengketa lahan berujung kekerasan.
Delapan orang tewas dalam kerusuhan pada Selasa tersebut, saat ketegangan terkait pembangunan pusat baru perdagangan dan perbekalan di Jinning, kawasan di pinggiran kota Kunming, ibukota provinsi Yunnan di Tiongkok baratdaya.
Enam dari korban tewas adalah pekerja dan dua lainnya warga desa, sementara 18 orang lainnya cidera, salah satunya luka serius.
Departemen propaganda pemerintah Kunming dalam akun mikroblognya mengatakan bahwa warga desa Fuyou selama beberapa bulan kecewa atas kompensasi pembayaran lahan yang digunakan dalam proyek itu, dan pada Mei memaksa agar pembangunan dihentikan.
Namun pada Selasa, ribuan pekerja kembali masuk ke lokasi untuk memulai kembali pekerjaan konstruksi, kata pernyataan itu.
“Pada hari itu, delapan pekerja yang tengah sarapan di desa Fuyou ditahan oleh warga desa, tangan dan kaki mereka diikat, mereka dipukuli, disiram dengan bensin dan dibawa ke jalan dekat lokasi bangunan,” katanya.
Kemudian ratusan warga desa menyerbu lokasi konstruksi dan bentrok dengan para pekerja.
“Saat bentrokan itu, warga desa melemparkan peledak rakitan ke arah kerumunan dan menyulut dengan api pekerja yang diculik, sementara pekerja melawan warga desa dengan peralatan mereka, menyebabkan cidera serius dan hilangnya nyawa,” kata pernyataan pemerintah tersebut.
Polisi akan menjatuhkan hukuman tegas terhadap mereka yang “mengorganisir, melakukan dan berpartisipasi proaktif dalam aksi kriminal ilegal, tanpa pandang bulu”, demikian ditambahkan pemerintah tanpa merinci lebih lanjut.
Konflik lahan merupakan salah satu penyebab utama puluhan ribu protes di seluruh Tiongkok setiap tahun.
Sebagian besar tidak dilaporkan, meskipun beberapa aksi, seperti yang terjadi di desa Wukan di wilayah selatan pada 2011, mendapatkan perhatian tinggi dan mendorong Beijing menjanjikan tindakan.
Perekonomian Tiongkok yang melambat telah menurunkan pendapatan pajak bagi pemerintah setempat saat pasar properti juga mengurangi penjualan tanah, sumber penting bagi pemasukan pemerintah.
Kerusuhan di Yunnan terjadi saat Partai Komunis yang berkuasa akan bertemu pekan depan untuk membahas cara memperkuat aturan hukum, dengan harapan bisa meredam ketidakstabilan yang sangat dikhawatirkan oleh partai tersebut.
Artikel ini ditulis oleh: