Jakarta, Aktual.co — Munculnya gerakan dari pendiri Partai Demokrat yang melarang agar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk tidak maju kembali sebagai ketua umum dalam kongres nanti, dinilai tidak bisa dijadikan indikasi cikal bakal perpecahan di internal partai bintang mercy itu.
Sebab, mereka yang punya keinginan tersebut, tidak memiliki hak suara pada kongres yang digelar pada pertengahan Mei 2015 nanti.
“Anggota Demokrat itu kan jutaan, kalau sebagian kecil yang mempunyai pendapat tidak, tentunya kita pun tidak  boleh sepelekan. Tetapi kita juga jangan terlalu takut dalam hal ini. Kita tentunya waspada ada yang punya keinginan lain itu,” kata Agus, di Komplek Parlemen, Senayan, Jumat (20/3).
Kader Demokrat yang memiliki keinginan lain dalam pencalonan ketua umum Demokrat nanti, tidak memiliki hak suara dalam kongres.
“Sehingga diibaratkan sesuatu yang sulit akan dilaksanakan, seperti mendorong-dorong tembok (mustahil),” ujar dia.
Seharusnya, sambung Wakil Ketua DPR RI itu, semua kader berkoordinasi untuk mensukseskan penyelenggaraan kongres. Sebab, kongres selama ini dilakukan secara demokratis.
“Kita (dalam kongres) tidak ada paksaaan maupun mempengaruhi, dan tidak ada politik uang, itu kami yakin tidak ada. Kita semua punya keyakinan  (tidak terjadi perpecahan) itu, namun kewaspadaan sekecil apapun harus tetap ada, tidak boleh lepas dari kecurigaan sekecil apapun harus diperhatikan dan hal yang tidak beres sekalipun harus dapat segera diperbaiki.”

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang