Jakarta, Aktual.com — Badan Informasi Geospasial (BIG) melakukan konservasi air tanah dengan membuat 1.000 lubang biopori di dalam lingkungan Kantor BIG, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Deputi BIG Bidang Informasi Geospasial Tematik Nur Wadjedi di Cibinong, Jawa Barat, Jumat (9/10) mengatakan, bahwa alasan membuat lubang resapan biopori untuk konservasi air tanah, selain saat musim kemarau air tetap tersedia pada musim hujan air tidak menggenang.
“Manfaat konservasinya yang ingin kita ambil. Apalagi musim kemarau sekarang sangat dirasakan dampak buruknya. Saat musim hujan kita buat air tidak cepat mengalir ke laut dan bisa jadi cadangan saat musim kemarau,” katanya.
Kegiatan membuat 1.000 lubang biopori ini, menurut dia, sekaligus mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang ingin membuat lima juta lubang biopori.
Guru Besar IPB penemu teknologi lubang biopori Prof Kamir R Brata yang hadir dalam pembuatan 1.000 lubang biopori di kantor BIG Cibinong mengatakan, kemampuan resapan satu lubang biopori ini mencapai tiga liter per menit.
Dengan dibukanya 1.000 lubang biopori artinya sebanyak 180.000 liter air hujan akan terserap dalam satu jam.
Selain itu, lubang biopori yang harus terisi sampah organik akan mampu menyerap enam liter sampah organik.
“Lubang jangan pakai paralon supaya penyerapannya semakin cepat dan air dapat menyebar di dalam tanah. Dibanding resapan air konvensional teknologi lubang biopori bisa diterapkan di berbagai jenis tanah maupun lantai beton yang di bagian bawahnya masih ada proporsi air dan tanah,” ujar dia.
Harapannya dengan teknologi sederhana dengan alat biopori perlu dibuat alur supaya air bisa terserap dengan baik. Contoh lubang biopori dibuat di sisi lapangan bukan di tengah lapangan.
Lubang dibuat sedalam satu meter lalu, lalu dimasukkan sampah organik agar lubang tidak tertutup. Sampah organik yang dimasukkan akan diurai oleh kerja mikroba dan tidak tergantikan oleh teknologi apapun.
“Mereka (mikroba) akan menghasilkan kompos, mencincang dan mengaduk sampah organik tersebut,” ujar dia.
Artikel ini ditulis oleh: