“FMCG kan adalah barang-barang kebutuhan sehari yang, di tengah pandemi, tetap dibutuhkan dan digunakan. Seperti sabun dan pasta gigi serta barang lainnya. Jadi wajar saja kalau masih membukukan pendapatan positif. Meskipun, saya percaya pencapaian ini masih bisa dimaksimalkan bila dibandingkan kondisi sebelum pandemi,” ujar Piter, saat dihubungi media, Kamis (22/7/2021).

Persaingan industri FMCG tidak dapat dikatakan enteng. Alih-alih kontraksi daya beli konsumen terdampak PPKM, Unilever masih unggul memimpin pada 12 kategori industri FMCG, sekaligus membuktikan pengalaman Perseroan yang 87 tahun beroperasi di Indonesia.

Merujuk rilis yang diterima redaksi, Unilever sedang bersiap meluncurkan produk premium untuk kategori bayi melalui merek Dove dan produk untuk pasta gigi sensitif sebagai jawaban atas kebutuhan keluarga Indonesia. Serta, opsi pilihan produk konsumsi yang lebih sehat dan ramah lingkungan berupa daging vegetarian The Vegetarian Butcher dari Unilever Food Solutions (UFS) untuk menjawab preferensi kelompok konsumen *atas opsi makanan lebih sehat* yang saat ini sedang berkembang

“Meski paruh pertama 2021 masih penuh tantangan, kami optimis dengan strategi perseroan untuk menjalankan bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan secara jangka panjang. Kami juga percaya, bersama kita akan melewati masa sulit ini dan perekonomian Indonesia akan kembali bangkit”, tutup Ira

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin