Jakarta, Aktual.com — Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) telah melakukan penandatanganan perjanjian joint venture dengan China Railway International Co. Ltd untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Sebagai informasi, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia ini terdiri dari PT Wijaya Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIII, dan PT Jasa Marga (Persero).

Staf Khusus Menteri BUMN Sahala Lumbangaol mengatakan, model bisnis proyek kereta cepat ini murni aksi korporasi yang mengutamakan komersialisasi.

“Dengan demikian model bisnis ini tidak beratkan APBN dan ganggu pemerintah tidak ada jaminan pemerintah,” kata Sahala di Jakarta, Jumat (16/10).

Menurutnya, dengan adanya penandatanganan perjanjian Joint Venture ini juga menjadi episode baru dalam merealisasikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

“Jadi saya sampaikan episode baru dimasa depan pembangunan infrastruktur tidak selalu lagi bebani APBN tapi kalau pembangunan infrastruktur bisa komersialisasi,” ujarnya.

Sahala menambahkan, ke depan model aksi korporasi BUMN ini bisa ditiru atau diimplementasikan dalam proyek-proyek infrastruktur lainnya seperti pelabuhan, jalan tol, dan lainnya.

“Pembangunan hight speed train (HST) tidak berhenti bangun HST Jakarta-Bandung. Kami juga harapkan sesuai yang disepakati pembangunan assembling playing stock segera dibangun di Indonesia,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan