Palembang, Aktual.com — Proses konstruksi Proyek Kereta Cepat Ringan atau Light Rapid Transit (LRT) di Palembang ditargetkan mulai awal 2016 dan dapat diselesaikan sebelum Asian Games 2018 untuk 12 cabang olah raga di kota itu.
“Target kita, proyek dengan perkiraan investasi Rp7,2 triliun dan panjang 24,5 km ini kontruksinya dimulai 1 Januari 2016,” kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Sumatera Selatan (Sumsel) Nasrun Umar kepada rombongan pers Jasa Raharja, di Palembang, Rabu (26/8).
Dijelaskannya, konsep LRT tersebut sudah matang dan tinggal menunggu Perpres dan beberap hari lalu sudah dirapatkan dalam rapat terbatas kabinet di Jakarta.
“Skema pembangunannya ada dua opsi yakni penunjukan langsung kepada BUMN dan PPP. Yang mana saja, bagi kami tak masalah,” katanya.
Nantinya, kata Nasrun, LRT ini akan membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin hingga Kompleks Olahraga Jakabaring dan melalui median jalan tujuh koridor utama di Palembang.
“Rencananya ada 23 titik terminal dan seluruh jalur berada di atas tanah, elevated,” katanya.
Dengan demikian, katanya, nanti para partisipan baik atlet maupun official-nya dari bandara sampai Jakabaring tidak naik mobil.
“Dengan adanya LRT ini, kami optimis mampu mengurangi kemacetan di Kota Palembang hingga 50 persen dari kondisi saat ini yang visi rasionya sudah 1,5 persen,” katanya.
Terintegrasi BRT Tidak hanya itu, Nasrun menambahkan, pembangunan LRT Palembang ini akan dilengkapi pula akses terintegrasi dengan Bus Rapid Transit (BRT).
Pemprov Sumsel, kata Nasrun, akan mendapatkan kiriman BRT dari pemerintah pusat sebanyak 300 sampai 500 unit.
“Sebagian untuk angkutaan perkotaan dan sebagian lagi sebagai sebagai pengumpang bagi LRT di tengah kota,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: