Jakarta, Aktual.co —  Pasar properti hunian bertingkat (kondominium) masih menunjukkan persepsi yang positif selama tahun 2014. Meski kondisi perekonomian Indonesia melemah akibat nilai tukar Rupiah yang terus menurun, tingginya suku bunga cadangan, serta sentimen bisnis yang menurun, properti hunian vertikal masih memberikan tren positif.

“Sektor hunian vertikal masih memberikan tresn positif. Sektor ini dianggap masih memberikan investasi yang menarik oleh pasar pembeli properti,” ujar Kepala Residen John Lang LaSalle (JLL), Luke Rowe di Jakarta, Rabu (21/1).

Lebih lanjut dikatakan bahwa penyerapan pasar hunian kondominium diinilai masih mengalami perlambatan. Padahal, penyerapan tersebut mencapai 3.975 unit di kuartal ketiga 2014.

“Total penyerapan pasar kondominium di 2014 mencapai sekitar 17.000 unit dan pada pasokan mendatang hingga 2018 diprediksi mencapai 50.000 unit,” kata dia.

Selain itu, Luke juga menjelaskan bahwa pada kuartal ketiga harga kondominium kelas mewah (high-end) dan kelas atas (upper) mengalami kenaikan yang cukup signifikan, yaitu 7,5 persen.

“Itu karena kepercayaan pembeli terhadap kondominium sebagai alat investasi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka