Jakarta, Aktual.co — Penelitan terbaru dari Ekonom, Iowa State University menemukan, bahwa konsumen bersedia untuk mengeluarkan lebih banyak uang untuk membeli kentang yang dimodifikasi secara genetik yang dapat mengurangi kadar kimia.

Profesor dari Agriculture and Life Sciences yang terlibat dalam penelitian tersebut, Wallace Huffman dan Charles F. Curtiss menerangkan, bahwa penelitian itu merupakan salah satu upaya meningkatkan kesadaran konsumen untuk menggunakan produk bioteknologi yang memproduksi makanan sehat.

“Ini isu yang menarik tentang pentingnya konsumen mendapatkan informasi bagaimana teknologi itu bekerja dan menghasilkan keuntungan,” ujar Huffman seperti dilansir dalam situs resmi Iowa State University, Kamis (19/3).

Berdasarkan data penelitian tersebut, partisipan bersedia membayar lebih dari USD1,78 untuk 5 pound kentang (1 pound = 0,45 kg), setelah menerima informasi tentang bahaya senyawa kimia Acrylamide yang biasanya terdapat dalam kentang konvensional.

Selain itu, partisipan juga bersedia membayar lebih dari USD1,33 untuk satu paket kentang goreng beku setelah mereka menerima informasi ilimiah mengenai bahaya senyawa tersebut bagi manusia.

“Ada dampak positif yang kuat dari industri dan perspektif ilmiah. Dan hal yang menariknya adalah bidang sosial dan demografi menyambut baik penelitian ini,” kata dia.

Untuk diketahui, Acrylamide merupakan senyawa kimia yang berdasarkan penelitian terlibat dalam pembentukan kanker pada binatang. Produk french fries dan chips potato merupakan dua produk terbesar yang mengandung senyawa Acrylamide yang dikonsumsi di Amerika Serikat.

Artikel ini ditulis oleh: