Malang, Aktual.co — Konsumsi Pertamax di wilayah-wilayah Malang Raya (Kota/Kabupaten Malang dan Kota Batu), melonjak hingga 238 persen, menyusul penurunan harga Pertamax.
Assistant Manager External Relation Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V, Heppy Wulansari, mengatakan penurunan harga Pertamax dari Rp10.300/liter menjadi Rp8.800/liter diikuti peningkatan konsumsi yang cukup signifikan di wilayah Malang Raya.
“Tercatat pasca penurunan harga, peningkatan konsumsi Pertamax mencapai 238 persen,” kata Heppy, Senin (5/12).
Lonjakan konsumsi tersebut, lanjut Heppy, menyebabkan Pertamax lebih cepat habis di beberapa stasiun pegisian bahan bakar umum (SPBU).
Untuk menyikapi hal itu, Pertamina segera mengimbau kepada pengelola SPBU untuk menambah penebusan Pertamax agar mereka memiliki delivery order (DO) tambahan.
Hal itu lanjut dia diperlukan sebagai antisipasi agar stok Pertamax tidak terputus. Pertamina sudah mengirimkan broadcast ke seluruh SPBU di Malang Raya untuk menambah penebusan Pertamax.
“Karena dari informasi yang masuk ke kami, beberapa SPBU sempat kehabisan Pertamax dan baru melakukan penebusan di saat stok SPBU sudah kritis,” jelasnya.
Selain mengimbau SPBU untuk menambah DO, Pertamina juga menyiapkan penambahan sedikitnya enam mobil tangki dengan total kapasitas 168 kilo liter (kl) untuk pengiriman suplai Pertamax dari Terminal BBM Surabaya Grup ke Terminal BBM Malang.
“Stok Pertamax di Terminal BBM Malang sendiri dalam kondisi aman dengan kapasitas 348 kl dan pengiriman suplai dilakukan setiap hari dari Terminal BBM Surabaya Grup” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















