Ilustrasi Udang. Aktual/HO

Jakarta, Aktual.com – Masalah kontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada produk udang kembali menghantui industri perikanan Indonesia. Kasus ini mencuat setelah U.S. Food and Drug Administration (FDA) pada 14 Agustus 2025 mengeluarkan import alert terhadap PT Bahari Makmur Sejati (BMS), salah satu eksportir udang terbesar Tanah Air yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten.

Keputusan pemerintah melepas kembali kontainer udang BMS ke pasar domestik justru memunculkan kegelisahan baru. Ketua Petambak Muda Indonesia (PMI), Rizky Darmawan, menilai langkah tersebut harus diiringi transparansi penuh.

“Tes pengujian harus terbuka dan kuantitatif. Jika pemerintah yakin produk aman, hasil uji sebaiknya dipublikasikan resmi agar meyakinkan pasar, termasuk FDA,” ujarnya.

Ketidakjelasan penyelesaian kasus membuat dampak mulai meluas. Penutupan sementara pabrik BMS menurunkan daya serap industri terhadap panen tambak, sementara produksi petambak tetap berjalan. Kondisi ini membuat penjualan tersendat, mengingat sebagian besar udang Indonesia ditujukan untuk ekspor.

Sebagai komoditas utama perikanan, udang menyumbang devisa terbesar dengan nilai ekspor mencapai US$ 1,68 miliar pada 2024. Dengan Amerika Serikat sebagai pasar utama, gangguan akses berpotensi memberi dampak besar pada perekonomian nasional dan keberlangsungan hidup jutaan petambak.

PMI mencatat harga udang di sejumlah daerah, seperti Aceh dan Medan, sudah turun tajam namun tetap sulit terjual. Bahkan, beredar isu bahwa beberapa big retailers di AS mulai menunda hingga membatalkan pesanan dari Indonesia. Kondisi ini mendorong banyak petambak menahan siklus produksi berikutnya untuk mengurangi kerugian.

PMI mendesak pemerintah segera melakukan uji laboratorium menyeluruh, mempublikasikan hasilnya secara resmi, serta menjelaskan penyebab kontaminasi berikut langkah pencegahannya. Menurut Rizky, transparansi dan komunikasi yang jelas sangat penting untuk memulihkan kepercayaan pasar dan memastikan keberlanjutan industri udang nasional.