Oxone disability awareness program

Jakarta, aktual.com – Produsen home and kitchen appliances, Oxone, sukses dalam melakukan digital branding sehingga menjadikan produk-produk Oxone top of mind di masyarakat. Kesuksesan tersebut adalah buah manis dari konsisten yang dilakukan Oxone selama ini dalam meghadirkan konten yang update setiap hari.

Membangun branding bagi sebuah merk sangat penting terutama untuk dikenal oleh masyarakat. Simpelnya, jika sudah mengetahui nama brand suatu produk maka itu akan terpatri dalam pikiran masyarakat. Salah satu brand hebat yang menitikberatkan dalam kegiatan branding adalah Oxone.

Oxone berhasil membangun branding mereka dari era konvesional hingga digital sekarang. Untuk digital, popularitas Oxone bisa dilihat dengan indikasinya jumlah pengikut di media social. Di Instagram misalnya, sudah ada 326 ribu pengikut dan sudah tercentang biru atau terverifikasi.
Selain itu dengan indikasinya kesuksesan bisa dilihat dari beragam penghargaan yang berhasil diraih.

Salah satu penghargaan bergengsi yang diraih ialah Indonesia Digital Popular Brand (IDPBA) Award. IDPBA adalah sebuah event yang digags oleh Infobrand Group. Event ini memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada merk-merk yang sukses dan berjaya di ranah digital Capaian tersebut membuat pihak Oxone semakin terpacu untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi terbaru baik secara produk ataupun layanan komunikasi dan pemasaran secara digital.

Dunia digital diakui pihak Oxone sebagai dunia yang baru dan berbeda dari pemasaran konvesional. Salah satu kunci keberhasilan adalah konten yang up to date setiap harinya.

Yenni Kusuma, Direjktur PT. Octa Utama (Oxone) Menuturkan dengan adanya konten yang berkesinambungan tersebut dengan cepat mengerek nama Oxone di ranah digital.
Terkait konten dalam media sosial Oxone, Yenni menyebut untuk bisa menghadirkan konten setiap hari, ditunjang dengan adanya studio yang dimiliki Oxone.

Adanya studio tersebut juga membantu Oxone menghadirkan variasi konten beragam tidak hanya foto-foto produk tapi juga video.
‘’Kami juga memiliki konten memasak dan baking dengan house chef yang kami punya. Ada IG Live rutin yang kami jadwalkan setiap hari Sabtu’’. Ujar Yenni.

Terbukti aktivitas IG Live tersebut juga sekaligus untuk memperkuat kelekatan (engagement) dengan konsumen. Ditambah lagi dalam konten video memasak tersebut, Yenni selalu menghadirkan resep-resep makanan yang sedang hits.

Tidak Terpengaruh Pandemi
Aktifnya Oxone di ranah digital patut disyukuri oleh Yenni, pasalnya selain beragam penghargaan yang diraih, juga menjadi cara untuk bisa survive di kala pandemi Covid-19.

IG menjadi wadah untuk amplifikasi kampanye ‘Stayathome with Oxone’. Yenni memaksimalkan fitur yang ada di IG, yaitu ‘swipe up’ dalam fitur Instagram Story untuk mempermudah konsumen bisa terhubung langsung dengan situs penjualan Oxone.

Melalui story, kami mengintergrasikan pemasaran dengan penjualan. Tidak hanya di digital (IG), namun konvensional seperti billboard juga kami beri QR code untuk membantu konsumen, jelasnya.
Dengan penjualan yang shifting ke digital, untuk memperkuat layanan, maka Oxone mengalihkan para SPG untuk bekerja secara digital. Strategi ini sangat berhasil, Oxone menjadi brand yang terbilang tumbuh meski dikala pandemic.

Digital juga membantu kegiatan CSR Oxone. Selama ini Oxone sangat aktif dalam kegiatan CSR terutama membantu anak-anak disabilitas khususnya penderita down syndrome.
Yenni menyebutkan sebelum pandemi, pihaknya bekerjasama dengan Ikatan Sindroma Down Indonesia (ISDI) untuk rutin menggelar acara memasak atau cooking class di sekolah-sekolah.

Kegiatan ini tidak terhenti di masa pandemi, Yenni tetap menghadirkan cooking class secara digital. Bahkan Yenni menilai antusiasme tinggi tetap terlihat dari anak anak peserta walaujpun dilakukan secara online.

Sukses di Digital, Sukses Oxone Adaptasi dengan Jaman

Yenni menyebutkan kesuksesan branding di dalam dunia digital ini membuktikan keberhasilan Oxone beradaptasi dengan jaman.
Komitmen untuk melakukan branding sudah menjadi bagian dari misi perusahaan untuk membesarkan Oxone sejak berdiri 2001 silam.
Pada tahun itu, memaksimalkan semua corong komunikasi dan pemasaran yang ada. Dari komunikasi ATL yakni TVC hingga beriklan di media massa, seperti majalah, koran dll. Lalu, BTL seperti outlet dan display di mal dan pusat perbelanjaan.

Jika anda konsumen setia Oxone mungkin masih ingat produk-produk Oxone dari acara kuis di televisi. Ya benar itu juga salah satu strategi branding oleh Oxone kala itu dengan menjadikan produknya sebagai hadiah untuk pemenang kuis.

Totalitas dalam branding tersebut sebanding dengan exposure yang didapat karena berhasil membangun awareness dan memperkuat positioning Oxone di masyarakat.

Kegigihan branding pada masa itu berhasil diaplikasi kembali oleh Yenni untuk membangun branding secara digital. Tidak heran jika Oxone mendapat banyak apresiasi berupa sejumlah penghargaan di ranah digital karena DNA sukses untuk branding sudah tertempa ketika masih secara konvensional dulu.

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano