Jakarta, aktual.com – Kontingen Indonesia yang akan berlaga di SEA Games 2019 mulai bertolak ke Filipina, karena ada beberapa cabang olahraga dipertandingkan sebelum kejuaraan dua tahunan itu dibuka di Philippine Arena, Sabtu (30/11).
Berdasarkan data yang dihimpun dari tim CdM Indonesia, Jumat (22/11), cabang olahraga yang pertama kali bertolak ke Filipina adalah sepak bola. Anak asuh Indra Sjafri itu tiba di Manila, Kamis (21/11).
Bahkan, Egy Maulana Vikri dan kawan-kawan setibanya di Manila langsung menjalani latihan ringan mengingat timnas Garuda ini harus mengawali kejuaraan dengan menghadapi tim kuat Thailand, Selasa (26/11).
Selain menghadapi juara bertahan Thailand, di Grup B, Timnas Indonesia bakal menghadapi Tim Merah Putih berada di Grup B dan harus menghadapi tantangan berat di babak penyisihan ini tim yang sedang naik daun Vietnam dan Singapura, serta dua kuda hitam, Laos dan Brunei Darussalam.
Meski berada di grup berat, Timnas Indonesia mendapatkan tugas yang cukup berat yaitu merebut medali emas. Jika melihat dari sejarah, Filipina cukup bersahabat karena di kejuaraan yang sama pada 1991 tim sepak sepak bola Indonesia mampu merebut medali emas.
Selain sepak bola, yang bakal berangkat ke Filipina terlebih dahulu adalah cabang olahraga polo air. Sesuai dengan rencana, tim bakal bertolak ke Manila melalui Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Jumat pukul 22.00 WIB.
Sesuai dengan jadwal timnas polo air akan menjalani pertandingan pertama melawan tuan rumah Filipina di NCC Aquatic Center, Clark, Selasa (26/11). Target emas menjadi tantangan sendiri bagi tim polo air putra karena pada kejuaraan yang sama sebelumnya hanya meraih perunggu.
Setelah sepak bola dan polo air, cabang olahraga yang akan berangkat terlebih dahulu adalah floorball yang sesuai dengan rencana bertolak menuju Filipina, Sabtu (23/11) dengan menggunakan Philippines Airlines pukul 13.45 WIB.
Untuk kontingen besar sesuai dengan rencana terlebih dahulu akan dikukuhkan di Istora Senayan Jakarta, Rabu (27/11).
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin