Jakarta, Aktual.co — Dolar Amerika Serikat (AS) terus memperpanjang pelemahannya seiring dengan indeks berjangka Asia yang mengisyaratkan kerugian setelah penurunan tak terduga dalam upah Amerika memicu sehingga mundur saham AS. 
Seperti yang dilansir Bloomberg, Senin (12/1), Dolar turun setidaknya 0,2 persen terhadap yen dan euro serta mata uang Australia dan Selandia Baru pada 07:39 waktu Tokyo. Kontrak pada indeks dari Seoul ke Sydney tergelincir pada perdagangan terbaru, dengan pasar Jepang yang ditutup untuk liburan. 
The NZX 50 Index (NZSE50FG) naik 0,2 persen di Wellington. Indeks Standard & Poor 500 turun 0,8 persen, sementara minyak tenggelam ke 5,5 tahun terendah. Saham AS dan Eropa menjadi ukuran ekuitas global yang turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari pada 9 Januari 2015 kemarin, akibat kekhawatiran meningkat terhadap stimulus yang tidak akan cukup untuk menopang perekonomian kawasan euro dan setelah data menunjukkan pendapatan per jam di AS turun paling rata-rata sejak pencatatan dimulai pada tahun 2006. 
“Kurangnya pertumbuhan upah tetap merupakan titik yang sulit diselesaikan. Pertanyaan besar adalah apakah Fed akan menaikkan suku bunga dalam menghadapi hit inflasi harga konsumen yang diwakili oleh turunnya harga minyak,” kata ekonom senior di ANZ Bank New Zealand Ltd di Auckland Sharon Zollner.

Artikel ini ditulis oleh: