Jakarta, aktual.com – Gelandang klub Liga Inggris Arsenal, Mesut Ozil telah dihapus dari gim sepak bola virtual FIFA dan Pro Evolution Soccer (PES) di Negeri Tirai Bambu, setelah kritiknya terhadap perlakuan China terhadap Muslim Uighur.
Pemain berusia 31 tahun itu menimbulkan kontroversi diplomatik menyusul komentar yang dibuatnya di media sosial pekan lalu, yang mengutuk perlakuan China terhadap kelompok minoritas Muslim Uighur di Xinjiang.
Unggahan Ozil memicu sejumlah tanggapan dari dalam dan luar negeri, termasuk pembatalan China untuk menyiarkan pertandingan Premier League antara Arsenal melawan Manchester City pada Minggu (15/12). Dan yang terbaru, nama mantan anggota tim nasional Jerman itu dihapus dari gim FIFA dan PES di Negeri Tirai Bambu.
NetEase, perusahaan yang mempromosikan Pro Evolution Soccer di China, memilih untuk menghapus Ozil dari waralaba mereka karena dianggap melukai perasaan penggemar di China dan melanggar semangat cinta dan kedamaian olahraga. Mereka juga tidak bisa menerima atau memaafkan Ozil untuk permasalahan tersebut.
Arsenal, yang memiliki kepentingan bisnis di Asia Timur, merilis pernyataan mereka sendiri melalui Weibo – platform media sosial terpopuler di China – yang menyatakan bahwa pandangan Ozil tidak mewakili pandangan klub dan mereka menjauhkan diri dari urusan politik.
Penghapusan nama Ozil di gim FIFA dan PES hanya berlaku di China, sementara untuk negara lainnya – termasuk Indonesia – masih bisa memainkan Ozil dalam skuat Arsenal mereka, baik dalam mode online maupun offline.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Ozil telah disesatkan dengan berita palsu yang beredar,
Kelompok-kelompok hak asasi mengatakan sekitar satu juta orang – kebanyakan dari komunitas Muslim Uighur – diperkirakan telah ditahan tanpa pengadilan di kamp-kamp penjara dengan keamanan tinggi.
China secara konsisten membantah telah memperlakukan Muslim Uighur secara tidak adil di negara itu dan mengatakan mereka sedang dididik di “pusat pelatihan kejuruan” untuk memerangi ekstremisme agama.
Harun Khan, Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris, mengatakan tindakan Ozil “sangat terpuji” dan menggambarkan keputusan Arsenal untuk menjauhkan diri dari pandangan Ozil sebagai “disesalkan”. (Eko Priyanto)
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin