Jakarta, Aktual.co —Dinas Perhubungan DKI Jakarta terus berupaya menggerus peredaran bajaj warna oranye di Ibukota.
Keberadaan bajaj oranye yang menggunakan bahan bakar bensin itu secara bertahap akan diganti bajaj warna biru yang menggunakan bahan bakar gas (BBG).
Namun upaya Dishub DKI masih menemui kendala dari para pemilik bajaj sendiri yang kesulitan mengakses kredit murah untuk mendapatkan bajaj warna biru.
“Karena ketersedian bajaj biru terbatas,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, M. Akbar, di Jakarta, Rabu (22/10).
Untuk mengakali permasalahan itu, pihak Dishub kemudian melakukan terobosan dengan melakukan perubahan aturan (derelugasi) untuk proses pengadaan bajaj agar lebih sederhana dan murah.
Sehingga para pemilik bajaj oranye yang ingin meremajakan kendaraannya bisa langsung berhubungan kepada produsen ataupun distributor bajaj biru.
Diharapkan Akbar, mekanisme semacam ini bisa mempercepat peremajaan bajaj oranye ke bajaj biru. “Paling lambat akhir tahun 2016 sudah terealisasikan dan tidak ada lagi bajaj oranye di Jakarta,” ungkapnya.
Dari informasi yang dihimpun, hingga Oktober 2014 ini sudah ada kurang lebih 2.624 unit bajaj BBG yang dikeluarkan Abdi Raharja. Jumlah itu di luar 220 unit yang saat ini sedang disiapkan.
Hingga Oktober 2014, dari 14 ribu bajaj yang beredar di ibu kota, baru sekitar 5.000 bajaj yang sudah diremajakan dan berbahan bakar gas.
Artikel ini ditulis oleh: