Massa yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu menggelar aksi damai dengan melakukan long march menuju Istana Merdeka di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (6/8). Dalam aksinya mereka menolak pengelolaan Wilayah Kerja Mahakam oleh pihak asing dan meminta pemerintah untuk segera menyerahkan sepenuhnya pengelolaan kepada PT Pertamina (Persero). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/pd/15.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri mengatakan pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan beberapa perusahaan terkait adanya informasi mengenai rencana penutupan usaha di Indonesia, berikut dampaknya dari penutupan usaha terhadap pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Sekarang yang kita proses ada Chevron, Panasonic, terus Toshiba sama Ford Motor Indonesia,” kata Hanif disela-sela pembekalan peserta Muskernas PKB di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (5/2).

Dari empat perusahaan tersebut, pihaknya tengah menginventarisir jumlah pekerjanya termasuk alasan penutusan usahanya. Selain keempatnya, Menaker juga tengah mengecek beberapa perusahaan lainnya yang dikabarkan akan melakukan PHK.

“Pemerintah, kita, berharap tidak ada PHK. Jadi kalau ada persoalan dengan perusahaan, coba dicarikan solusi yang terbaik dulu yang bukan PHK,” kata dia.

Pemerintah meminta perusahaan melakukan dialog terhadap kemungkinan terburuk menutup usahanya, misalnya dengan dilakukannya efisiensi dan sebagainya.

“Jadi pertama PHK harus dihindari, kalau memang nggak bisa dihindari ya di-dialog-kan dulu solusi yang terbaik seperti apa. Di luar itu pemerintah juga menyiapkan sejumlah langkah antisipasi seperti program pelatihan, program padat karya, program usaha,” jelas Hanif.

Dalam kesempatan itu, ia menepis anggapan penutupan beberapa perusahaan tersebut terkait dengan paket kebijakan ekonomi yang dinilai justru mempersulit pelaku usaha.

“Justru paket kebijakan ekonomi itu memberikan dorongan pada banyaknya investasi di Indonesia sehingga pada akhirnya lapangan pekerjaan juga terbentuk. Namanya PHK pasti terjadi, tapi perluasan kesempatan kerja kan juga berlangsung terus,” demikian Hanif.

Artikel ini ditulis oleh: