Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan dalam wawancara cegat di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025). ANTARA/Imamatul Silfia/pri.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan dalam wawancara cegat di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025). ANTARA/Imamatul Silfia/pri.

Jakarta, Aktual.com – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi keluhan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang kesulitan mendapatkan modal. Menurutnya persoalan tersebut bukan karena kebijakan Kementerian Keuangan, melainkan kesalahan bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Menurut Purbaya, pihak perbankan memiliki kewenangan penuh menilai kelayakan proyek secara profesional dan komersial. “Bukan dari saya, kan, dari Himbara-nya. Saya enggak tahu seperti apa seharusnya,” ujar Purbaya di Jakarta, Rabu (29/10/2025).

Ia menjelaskan, penilaian kelayakan proyek berdasarkan potensi keuntungan dan kelangsungan usaha. “Mereka pasti melihat dan menilai proyeknya profitable atau enggak, karena basisnya profesional dan komersial,” katanya.

Meski demikian, Purbaya memastikan akan segera memanggil pihak Himbara jika penyaluran dana belum juga berjalan. “Kalau seminggu enggak jalan, saya ketemu mereka deh,” ucapnya.

Purbaya menyebut Pemerintah telah menyiapkan dana Rp25 triliun untuk Kopdes Merah Putih melalui Pembiayaan Dana Pemerintah (PDP). “Sudah dimasukkan ke PDP, kita kasih malah 25 triliun tahunnya ke PDP. 13 dari saya,” jelasnya.

Kopdes Merah Putih sendiri dirancang untuk memperkuat pembiayaan usaha masyarakat desa. Pemerintah berharap adanya Kopdes juga mendorong produktivitas ekonomi lokal dan memperluas akses keuangan bagi pelaku usaha kecil di pedesaan.

Laporan: Muhammad Hamidan

Artikel ini ditulis oleh:

Eroby Jawi Fahmi