Jakarta, Aktual.com — Menteri Pendidikan Dasar-Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, penanganan korban asap di Sumatera dan Kalimantan hendaknya mengedepankan kesehatan dan keselamatan korban. Setelah kesehatan, baru penanganan pendidikan.

“Nomor satu kesehatan dan keselamatan, pendidikan nomor dua. Jangan pernah ada daerah yang menomorsatukan pendidikan, nomor duakan kesehatan,” terang Anis usai rapat koordinasi penanganan asap di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (22/10).

Menurutnya, kebijakan utama yang perlu ditangani segera adalah kesehatan dan keselamatan korban asap. Sebab, asap di wilayah kebakaran hutan sudah diatas ambang batas toleransi.

Semua kegiatan belajar-mengajar yang dihentikan, hendaknya tidak membuat orang tua dan atau pihak-pihak terkait khawatir siswa didik akan tertinggal pelajarannya. Pihaknya sudah mengantisipasi dengan melakukan penyesuaian pembelajaran.

“Para siswa tidak perlu khawatir akan ketinggalan, karena nanti kita akan lakukan penyesuaian,” jelasnya.

Kementerian Pendidikan tidak akan menyamakan proses belajar-mengajar di daerah yang wilayahnya kebakaran hutan dengan daerah yang tidak terdampak asap. Anies kembali menegaskan agar guru dan anak-anak didik tidak risau.

“Kami memantau di lapangan, banyak sekolah yang memaksakan pembelajaran, banyak daerah yang memaksakan pembelajaran karena khawatir penghitungan jam mengajar guru yang dikaitkan dengan gaji,” ujarnya

Artikel ini ditulis oleh: