Semarang, Aktual.com —  Eforia pesta rakyat menyambut gegap gempita pelantikan dan pengambilan sumpah 17 kepala daerah dari kabupaten/ kota se-Jawa Tengah akan difokuskan di kawasan lapangan Simpang Lima Semarang, Rabu (17/2) mendatang.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo secara langsung bertindak mengambil sumpah dan janji kepada Walikota-Wakil Walikota/Bupati-Wakil Bupati periode 2016-2021 secara terbuka, dengan disaksikan langsung ribuan pengunjung dan tamu undangan.

Kepala Biro Humas Provinsi Jawa Tengah, Sinung Nugroho menyampaikan persiapan teknis acara secara keseluruahan sudah 90 persen. Konsep pengambilan sumpah dan pelantikan akan dibuat secara sederhana dan singkat.

“Kesiapan sudah 90 persen. Sisanya 10 persen gladi kotor, terutama melibatkan Pemkot setempat, karena mereka tuan rumah. Agar pelantikan sumpah dan pelantikan berjalan secara hikmad dan lancar. Persiapan gladi kotor yang dilaksanakan sore hari ini dengan panitia,” ujar dia kepada aktual.com, di ruang kerjanya, Senin (15/2).

Ia mengatakan bahwa pelantikan dan pengambilan sumpah kepala daerah kali ini paling cepat di seluruh Indonesia. Pasalnya, waktu pelantikan tidak molor dari kebiasan seremonial sebelumnya.

Konsep sederhana dan unik pelantikan kepala daerah ini berbeda dari sebelum-sebelumnya. Kali ini, konsep acara diibaratkan layaknya Jenderal Soedirman.

“Rakyat nanti yang akan duduk ditandu. Nah, nanti tandu ini akan dibawa kepala daerah,” beber dia.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo akan mengambil sumpah janji satu persatu para wali kota dan bupati terpilih di tempat terbuka yang sudah disediakan protokoler.

Acara pelantikan dan pengambilan sumpah dikonsep secara singkat dan sederhana oleh protokoler pemerintah provinsi Jateng. Berdasarkan round down acara akan dimulai sejak pukul 08.00 WIB-12.00 WIB. Diperkirakan hampir lima ribuan pengunjung umum akan memadati lokasi pesta rakyat di sepanjang jalan Pahlawan.

Berikut nama kepala daerah yang dilantik dan disumpah oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo:

Abdul Hafidz-Bayu Adrianto (Rembang)
Wardoyo Wijaya-Purwadi (Sukoharjo)
Seno Samodro-M Said Hidayat (Boyolali)
Sri Hartini-Sri Mulyani (Klaten)
Djoko Nugroho-Arief Rohman (Blora)
Hendrar Prihadi-Hevearita (kota Semarang)
FX Hadi Rudiyatmo-Achmad Purnomo (Solo)
Mirna Anissa-Masrur Maskur (Kendal)
Tasdi-Dyah Hayuning Pratiwi (Purbalingga)
Sigit Widyoninditi-Windarti Agustin (kota Magelang)
Agus Bastian-Yuli Hastuti (Purworejo)
M Fuad Yahya-Yazid Subagyo (Wonogiri)
Mundjirin Engkun Suparmadirejo-Ngesti Nugraha
Junaedi-Martono (kabupaten Pemalang)
Achmad Arsland Junaedi-Saelani Mahfudz (kota Pekalongan)

Sedangkan, kepala daerah yang ditunda pelantikan dan pengambilan sumpah lantaran masih bersengketa hukum di Mahkamah Konstitusi adalah Sri Marmami-Joko Sutanto (Grobogan), Nasir-Joko Susanto (Demak), Asip Kholbihi-Arini Harimurti (kabupaten Pekalongan).

Artikel ini ditulis oleh: