“Jika hanya untuk melapor, karena kasusnya bersifat nasional bisa saja Kapolri Jenderal tito Karnavian membuat kebijakan memerintahkan seluruh kapolda membuka posko pengaduan korban First Travel sehingga datanya lebih jelas berapa banyak korban dari setiap provinsi terutama yang ada di luar Pulau Jawa.”

Untuk mencegah timbulnya korban penipuan, YLK Sumsel mengimbau umat Islam untuk teliti dalam memilih perusahaan jasa pelayanan perjalanan ibadah umrah agar tidak mengalami nasib yang sama dengan korban Fisrt Travel.

“Hingga sekarang ini masih banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan travel umrah karena tergiur penawaran biaya murah dan promo pelayanan dengan fasilitas penginapan di Madinah dan Mekkah setara hotel bintang tiga dan wisata ke tempat-tempat bersejarah di dua kota tersebut dengan bus AC eksekutif.”

Dia meminta masyarakat tidak tergiur dengan travel yang menawarkan paket umrah dengan harga murah di bawah standar dan bisa menentukan pilihan dengan mempelajari latar belakang pengelola perusahaan dan perizinan dari Kementerian Agama serta perizinan pendukung lainnya.

Kasus yang sedang ditangani Mabes Polri itu diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi umat Islam di Sumsel dan daerah lain agar tidak mudah tergiur penawaran paket umrah dengan harga murah serta menjanjikan fasilitas mewah, kata dia pula.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu