Menurut dia, perhatian pemerintah terhadap korban gempa bumi dan tsunami, baik di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, serta Sigi relatif cepat.
Ia mengakui pada hari pertama setelah gempa, 28 September 2018, bantuan logistik belum mengalir, tetapi hari ketiga bantuan sudah mulai berdatangan di lokasi-lokasi pengungsian, termasuk mereka yang tinggal hanya di tenda-tenda yang dibangun sendiri.
Namun, hingga saat ini masih lebih banyak warga yang mengungsi dalam wilayah Kota Palu maupun keluar daerah, termasuk ada yang mengungsi ke Makassar, Gorontalo, Manado, Balikpapan, Jawa, Jakarta, dan tempat lainnya yang belum kembali.
Kemungkinan besar mereka belum kembali karena selain trauma, juga masih ada gempa susulan yang terjadi, tetapi skalanya kecil.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby