Selain Kabupaten Lombok Timur, Lombok Utara, juga menjadi lokasi terparah akibat gempa bumi 6,4 Skala Richter yang mengguncang Pulau Lombok, NTB pada Minggu (29/7) pagi.
Sekda mengatakan, yang paling utama ditangani saat ini adalah keselamatan jiwa. Korban luka-luka diberikan perawatan intensif, sementara warga yang selamat disediakan penampungan. Pendistribusian logistik juga sudah mulai berlangsung sejak Minggu siang baik berupa sembako, makanan jadi maupun obat-obatan.
“Yang tak kalah penting yaitu adanya aparat kepolisian yang melakukan patroli di sejumlah kampung dan desa untuk menghindari aksi kriminalitas. Karena rumah-rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya berpotensi menjadi sasaran aksi pencurian,” ucapnya.
Hingga saat ini, kata Sekda, pihaknya masih melakukan pendataan lebih lanjut terkait dengan rumah-rumah warga yang rusak akibat gempa, serta jumlah korban luka-luka yang membutuhkan pertolongan.
Data sementara menunjukkan, rumah dan tempat ibadah yang rusak khusus di Lombok Utara sebanyak 1.146 unit. Adapun jumlah warga di KLU yang meninggal dunia akibat gempa ini sebanyak 5 orang dan yang luka-luka sebanyak 78 orang.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid