Jakarta, Aktual.com — Pencarian korban kapal nelayan yang bertabrakan dengan kapal tongkang di perairan Kendal membuahkan hasil. Para nelayan yang sempat dinyatakan hilang itu, kini sudah ditemukan dengan keadaan tak bernyawa.
Sekretaris BPBD Kabupaten Kendal Arif Masrukin mengatakan saat ditemukan, kondisi jenazah korban ditemukan mengenaskan karena mengambang dan sudah membusuk sehingga sulit dikenali.
“Jenazah sudah dalam keadaan hancur dan sulit dikenali. Meski demikian berkat nelayan yang membantu, korban bisa dikenali identitasnya,” kata Arif di Kendal, Sabtu (26/9).
Dia mengatakan, para korban ditemukan di 20 mil perairan Kendal atau dekat dengan lokasi kejadian. Korban yang pertama kali ditemukan Supriyono warga Pidodo Kulon kemudian empat korban lain yaitu Muhlisin warga Korowelang Anyar, Muhson warga Korowelang Kulon, Suratman warga Pidodo Wetan dan Sapawi warga Pidodo Wetan.
Setelah ditemukan, jenazah dibawa ke RSUD dr Soewondo Kendal untuk identifikasi agar bisa segera dikembalikan ke pihak keluarga. Diketahui Kapal Nelayan Mugi Berkah tertabrak kapal tongkang hari Rabu (23/9) siang. Kapal yang mengangkut 19 nelayan itu tertabrak tongkang yang ditarik kapal ekspres 1.
Para nelayan tertarik jaring dan tercebur ke laut sedangkan kapal mereka hancur. Tiga nelayan yang ditemukan meninggal saat itu adalah Bonari 65 tahun, warga Korowelang Anyar, Solekhan 60 tahun, warga Pidodo Wetan dan Sinuwun 55 tahun warga Pidodo Kulon.
Sembilan orang lainnya yang selamat adalah nahkoda bernama Nasmo, Solekan, Sugiman, Sukiyo, Sukat, Sinur, Supono, Sodik, Subandrio, Mujad, dan Murjono. Lima yang hilang kemudian dicari oleh tim SAR gabungan, Satpolair Kendal, dan dibantu Nelayan.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu