Jakarta, Aktual.com — Korban kapal tenggelam milik PT CSK (Cemerlang Samudra Kontrindo) di perairan Sibolga hingga kini belum ditemukan.
“Pencarian hari ini masih nihil. Pencarian tadi kita lakukan bersama dengan, TNI AU, Polair, nelayan dan bersama pihak keluarga korban yang hilang (Sapehot Hutagalung),” ujar Korpos Sar Sibolga, Torang M Hutahaean kepada wartawan, Kamis (19/11).
Menurut Torang, pencarian bersama tim gabungan Basarnas, TNI AU dan Polair Sibolga, dilanjutkan esok hari.
“Penyisiran kita lakukan di sekitar daerah Labuhan Angin, Pulau Sendok, Poncan Ketek dan Poncan Gadang tapi belum ada hasil. Jadi besok kita masih akan melanjutkan proses pencarian kembali,” terang Torang.
Sementara itu, pihak PT CSK saat dikonfirmasi menuturkan bahwa kedua orang korban kapal tenggelam tersebut telah bekerja di PT CSK selama 4 bulan terakhir.
“Sudah 4 bulan mereka bekerja disini, kalau kapal stempel itu milik perusahaan kita PT. CSK (Cemerlang Samudra Kontrindo),” kata R Tambunan yang menangani bagian logistik di PT CSK.
Ia menuturkan, bahwa Sapehot (korban hilang) dan Sabar telah biasa membawa besi dari dermaga PPN Sarudik ke Labuhan Angin, Kecamatan Tapian Nauli, Tapteng, untuk keperluan proyek pembangunan di Kargo Labuhan Angin.
“Sudah biasanya mereka membawa besi dari sini ke Labuhan Angin, bahkan kapasitas muatan kapal yang mereka bawa itu bisa menampung 4 Ton muatan, sementara muatan yang dibawa mereka kemarin hanya sekitar 1 Ton besi beton, jadi memang peristiwa itu karena kencangnya badai semalam bukan karena muatan berlebih,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: