Kapal dinakhodai oleh Juber, dengan penumpang sebanyak 24 orang, termasuk nakhoda dan anak buah kapal (ABK). “Kapal terkena hantaman ombak di lambung kanan, menyebabkan kapal terbalik,” kata Arif.
Menurut Arif, rombongan yang ikut kegiatan tersebut sudah memenuhi prosedur standar operasi atau SOP keselamatan. Semua penumpang di kapal menggunakan jaket pelampung, termasuk dua korban warga sipil yang bertugas sebagai staf dapur. Tapi, lanjut Arif, setelah kapal terhantam ombak, sejumlah penumpang kehilangan jaket pelampung yang terlepas karena kerasnya hantaman ombak, maupun tersangkut material kapal.
“Ada juga yang melepas jaketnya, dua orang mahasiswa IPB, karena mereka jago berenang, mau coba selamatkan teman-teman yang lainnya,” kata Arif.
Arif menegaskan, bahwa peristiwa tersebut murni kecelakaan, karena ombak yang cukup besar menghantam lambung kapal, hingga terbalik. Tetapi, pihak IPB masih menunggu penelusuran dari petugas keamanan, terkait kecelakaan tersebut.
“Upaya sudah maksimal, apalagi kegiatan ini melibatkan warga negara asing, yang jelas prosedur keselamatan menjadi paling utama. Ini musibah, tapi kajian tetap dilakukan dengan syahbandar,” kata Arif.
(Wisnu/Ant)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara