Makasar, Aktual.com — Sebanyak sembilan orang menjadi korban ledakan “Coal Mill” PT Semen Tonasa di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, masih “Hingga saat ini terdapat sembilan korban, dari korban itu tujuh orang dirawat di rumah sakit, satu orang kritis dan satu orang lainnya sudah kembali ke rumah, setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit terdekat,” demikian terang Kepala Humas PT Semen Tonasa Harum Diming saat dikonfirmasi, Rabu (19/8).

Dia mengatakan, bahwa korban yang terkena ledakan sudah dilarikan ke RS Kabupaten Pangkep dan telah mendapatkan bantuan medis secara intensif.

Mengenai penyebab keakaran di salah satu pabrik PT Semen Tonasa itu, dia mengatakan belum dapat disimpulkan, karena itu pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak terkait.

“Kami masih mengumpulkan informasi dan melakukan koordinasi sebelum mengeluarkan ketereangan resmi,” katanya.

Sementara itu, dari berita yang sebelumnya telah dilansir Antara disebutkan, salah seorang karyawan Pabrik PT Semen Tonasa IV, Akbar (25) menjadi korban dalam insiden kebakaran di salah satu pabrik yang terletak di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Kapolres Pangkajene Kepulauan (Pangkep) AKBP Moh Hidayat melalui sambungan teleponnya, Rabu, mengatakan, kebakaran yang terjadi di salah satu pabrik PT Semen Tonasa itu memakan banyak korban dan satu diantaranya dinyatakan tewas.

“Telah terjadi kebakaran di salah satu pabrik PT Semen Tonasa. Namun, kita belum bisa simpulkan apa yang menjadi penyebab kebakaran. Dugaan bisa saja berkembang, tetapi penyelidikan lebih lanjut masih menunggu proses,” ujarnya.

Hidayat mengatakan, kebakaran terjadi di jembatan pengangkutan batu bara kasar sepanjang 150 meter atau di Belt Transport menuju bangunan penggilingan untuk menghaluskan batu bara (Coal Mill).

Saat kebakaran itu terjadi, aparat bersama karyawan lainnya berusaha memadamkan api yang sedang berkobar. Coal Mill yang dikhawatirkan akan terbakar habis, juga sudah diamankan.

Menurut Hidayat, penyelidikan sementara di lokasi kejadian menemukan adanya indikasi kuat jika kebakaran terjadi itu akibat gesekan batu bara sehingga menimbulkan percikan api lalu merembes ke vanbelt dan terbakar.

“Gesekan batu bara itu membakar semuanya, sehingga membuat api semakin membesar dan sulit dijangkau oleh petugas pemadam kebakaran oleh karena posisi coal mill terbakar pada bagian atas,” katanya.

Lebih lanjut Hidayat menjelaskan, kini pihaknya tengah berjaga di lokasi untuk melakukan pengasawan pada tempat kejadian perkara (TKP).

“Polisi dan Direktur Produksi Toto Sidibuo dan Direktur Komersil Tri Abdu sedang melakukan pengawasan di TKP yang saat ini masih dalam pendinginan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh: