Makassar, Aktual.com – Ketua Panitia turnamen sepakbola Sulsel Super League (SSL) U-21 Sri Syahril, yang menjadi korban pemukulan oknum suporter mengaku telah memaafkan terlapor, namun proses hukumnya harus tetap dilanjutkan.
“Saya secara pribadi sudah memaafkan yang bersangkutan. Namun demikian, untuk kasus pemukulan yang menimpa saya tentunya harus tetap diproses sesuai hukum yang berlaku,” jelas Sri Syahril di Makassar, Rabu (17/2).
Oknum superter yang telah dilaporkan melakukan pemukulan terhadap dirinya pada saat pertadingan antara Bosowa Semen FC dan Perseka Senin (15/2) itu, kata dia, memang sudah menemuinya sekaligus menyampaikan maaf, hari ini.
Oknum suporter yang diketahui bernama Asri Razak ini bukan hanya meminta maaf kepada Sri Syahril, namun juga kepada para panitia yang berasal dari Forum Bersama (Forbes) Wartawan Olahraga Makassar.
Ia menjelaskan, yang bersangkutan sebelumnya meminta maaf kepada Sumirlan baik selaku Direktur Klub PSM ataupun Direktur Pemasaran Bosowa Semen yang merupakan sponsor utama pelaksanaan turnamen SSL U-21.
“Yang bersangkutan (Asri Razak) datang bersama Bahar Muharram (Pelatih Perseka/karyawan Bosowa) untuk meminta maaf ke pak Sumirlan. Namun diminta jangan minta maaf ke dia melainkan ke panitia dan wartawan yang telah dianiaya,” kata Sri Syahril.
Sebelumnya, Sri Syahril yang menjadi korban pengeroyokan oknum suporter Perseka Bosowa, telah resmi melaporkan yang bersangkutan ke Polsekta Ujung Pandang, Makassar, Senin.
“Atas kejadian ini baik sebagai panitia maupun secara pribadi keberatan dan melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian,” kata Sri Syahril saat ditemui di Polsek Ujung Pandang Makassar, Sulsel.
Ia menjelaskan, dirinya sudah menjalani tes visum dan langsung membawa hasil visum dan melapor di Mapolsekta Ujung Pandang.
“Saya selaku pribadi atau dalam hal ini ketua Panitia turnamen yang digagas Forum Bersama (Forbes) Wartawan Olahraga Makassar ini sangat menyesalkan atas tindakan tidak terpuji oleh suporter Perseka Bosowa,” ujarnya.
Pemukulan ini berawal dari protes keras yang dilakukan Pelatih Perseka Bosowa Bahar Muharram terhadap wasit. Mantan pemain PSM itu tidak terima keputusan wasit yang tidak memberikan penalti. Bahar menganggap bola mengenai tangan salah satu pemain PS Bososwa Semen di kotak penalti, dan seharusnya Perseka dapat hadiah penalti.
Melihat intimidasi Pelatih Perseka terhadap wasit Ahmad Tuharea, Ketua Panitia SSL U-21 Sri Syahril mencoba menenangkan Bahar Muharram dengan mengajaknya kembali ke bens pemain demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kendati demikian, Bahar sama sekali mengabaikan dan terus melakuakn provokasi. Bukan hanya itu, nada suaranya juga semakin tinggi, sehingga pemain dan suporter Perseka Bosowa terprovokasi, dan langsung mengerumuni dan melakukan pemukulan ketua panitia SSL U-21 Sri Syahril.
Meski pemain bisa ditenangkan, namun suporter Perseka tetap mengamuk dan melakukan pengeroyokan terhadap Ketua Panitia SSL U-21 Sri Syahril. Atas kejadian ini, Sri Syahril mengalami luka memar di bagian wajah.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara