Jakarta, Aktual.com — Ratusan buruh korban pemutusan hubungan kerja (PHK) menggelar aksi di depan Istana Negara, Selasa (20/10). Aksi yang digelar memperingati setahun pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla mempertanyakan keberpihakan Jokowi terhadap permasalahan buruh.
Pasalnya, sejak lama mereka memperjuangkan hak-haknya namun selama itu pula pemerintah tidak pernah mau mendengarkan. Padahal tuntutan demi tuntutan terus disampaikan hingga aksi yang ke 105 kali hari ini. Akan tetapi pemerintah selalu lebih mengedepankan kepentingan pemilik modal.
Kokom Komalawati, Koordinator Aksi, dalam keterangannya disela-sela aksi di depan Istana Negara, Selasa (20/10), mengatakan, korban PHK yang melakukan aksinya hari ini merupakan buruh pada perusahaan sepatu di Tangerang. Dimana sejak tiga tahun lalu terdapat 1300 buruh yang di PHK sepihak oleh PTT Panarub Dwikarya (PDK).
“Tidak adanya penyelesaian kasus PHK 1300 buruh PDK merupakan bukti bahwa baik dibawah kepemimpinan SBY maupun kepemimpinan Jokowi-JK tidak mampu memberikan perlindungan kepada buruh,” tegasnya.
Mereka mendesak pemerintah menyelesaikan permasalahan PHK yang dialami 1300 buruh di Tangerang.
Selain di Istana, aksi rencananya akan dilanjutkan ke Kementerian Luar Negeri. Dengan harapan, Kemlu menekan perusahaan yang dimiliki pengusaha asal Jepang dimaksud.
Artikel ini ditulis oleh: