Batang, Aktual.com – Salah satu korban kecelakaan di jalur alternatif Desa Sibebek, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sutiyah mengaku sudah mengingatkan sopir mobil “pick up”, Saman untuk tidak melajukan mobilnya terlalu kencang karena kondisi jalan menurun.

“Sebelum terjadi kecelakaan, saya sempat minta pada sopir tidak melajukan mobilnya terlalu kencang. Akan tetapi dalam hitungan detik mobil oleng dan terbalik hingga akhirnya saya tidak sadar diri,” kata dia, saat ditemui di Rumah Sakit Umum daerah (RSU) Kalisari, Kabupaten Batang, Selasa (6/9) siang.

Menurut dia, saat mobil melaju relatif cukup kencang, para penumpang sudah merasa ketakutan dan sempat berteriak mengucapkan “Allahu Akbar” karena selain kondisi sudah gelap juga karena laju mobil sudah tidak dapat dikendalikan. “Saya sempat terpelanting keluar dari dalam mobil. Akan tetapi, saya melihat penumpang lain tercecer di pinggir jalan,” kata Sutiyah yang mengalami luka pada kepala dan pundak itu.

Ia mengatakan pada kecelakaan ini mobil tidak masuk jurang tetapi berada di dekat tepi jurang dan dalam waktu tidak lama datang tim medis serta mobil ambulans untuk mengangkut para korban. “Seingat saya, para penumpang yang luka maupun meninggal dunia dibawa ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit,” katanya.

Kepala Urusan Keuangan Pemerintah Desa Sibebek, Kurdi, mengatakan warganya sudah terbiasa menggunakan jasa angkutan mobil bak terbuka saat akan berpergian. “Warga sudah terbiasa menyewa mobil bak terbuka milik Saman. Akan tetapi, mereka apes saat akan bertakziah ke Desa Amongrogo,” katanya.

Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Medis RSUD Kalisari Batang, Nur Hidayati mengatakan saat ini, RSUD masih menangani delapan korban luka berat dan ringan. “Ada 10 korban yang dirawat di RSUD. Akan tetapi, satu korban meninggal dunia tadi pagi dan satu rawat jalan,” katanya.

Data 16 korban meninggal dunia, Bima bin Kuat (11), Rumyati (45), Manisih (40), Suriyah (35), Fika (9), Riba (3), Meni (7), Marginah (55), Alfiah (20), Ponirah (35), Sutami (32), Palel (45), Sunariyah (36), Hasil Soleh (7), Suminah (45), dan Admi bin Salmi (60), semuanya warga Desa Sibebek, Kecamatan Bawang.

Adapun luka berat dan ringan yang dirawat di RSUD Kalisari dan RS. Aro Pekalongan, antara lain Abdul rozak (5), Parni (41), Sutipah (65), Suratman (62), Limah (60), Sutiyah (46), Palali (54), Sandy (5), Yulianti (27), Sapari (72), Warisah (42), dan Suwarni (47). (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara