Jakarta, Aktual.com —  Fransiskus Subihardayan yang merupakan korban helikopter yang selamat di perairan Danau Toba ingin segera dipulangkan ke kampung halamannya di Yogyakarta.

“Kalau bisa, malam ini juga (dipulangkan),” katanya ketika diwawancarai di RS Bhayangkara Polda Sumut di Medan, Sabtu (17/10).

Fransiskus merasa kondisinya sudah sangat sehat sehingga dapat dikembalikan ke Yogyakarta untuk berkumpul dengan keluarganya. Penumpang helikopter yang selamat itu mengaku tidak mengalami gejala apapun meski sempat terapung-apung di perairan Danau Toba.

“Sekarang 100 persen saya yakin sehat, semuanya tidak ada apa-apa lagi,” katanya.

Memang, penumpang yang disebutkan karyawan PT Penerbangan Angkasa Semesta tersebut sempat mengalami penyakit maag akibat tidak makan setelah helikopter yang dinaikinya jatuh.

“Memang sempat ada gejala maag karena tidak makan, namun secara perlahan mulai membaik,” ujar Fransiskus.

Ia juga mengaku tidak mengalami trauma lagi atas peristiwa tersebut karena memang bercita-cita untuk memiliki pekerjaan yang dekat alat transportasi udara.

“Tidak trauma, saya tetap akan berkarir di dunia ‘aviation’,” katanya.

Namun keinginan Fransiskus untuk segera kembali ke kampung halamannya akan tertunda karena tim medis di RS Bhayangkara Polda Sumut perlu melakukan beberapa evaluasi terhadap kondisi kesehatannya.

Sebelumnya, helikopter milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang terbang dari Samosir, pada Minggu pukul 11.33 WIB menuju Bandara Kualanamu hilang kontak.

Helikopter yang terbang dari Siparmahan atau pantai barat Danau Toba melintasi Pematangsiantar menuju Bandara Kualanamu itu berisi lima orang yakni Teguh Mulyatno (pilot), Hari Poewantono (engineer), Nurharyanto, Sugiyanto, dan Fransiskus Subihardayan (kru).

Pada Selasa (13/10), Fransiskus Subihardayan ditemukan warga dalam keadaan selamat di sela-sela enceng gondok di pinggiran Danau Toba, tepatnya di Desa Onan Runggu, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka