Sejumlah relawan mengumpulkan jasad korban meninggal dunia akibat gelombang tsunami untuk dievakuasi ke rumah sakit di Pantai Sembolo, Carita, Pandeglang, Banten, ke Puskesmas Labuhan, Minggu (23/12/2018). BPBD setempat mencatat sedikitnya 49 orang tewas, puluhan korban lainya hilang dan ratusan rumah hancur diterjangan tsunami di sepanjang pesisir Banten mulai Pantai Anyer, Carita, Panimbang hingga Tanjung Lesung. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp.

Lampung, Aktual.com – Korban akibat bencana tsunami di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, hingga Senin (24/12) siang mencapai 64 orang meninggal dan 258 luka-luka.

“Korban meninggal itu ada yang dibawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung dan dikuburkan oleh keluarga korban. Sedangkan korban luka-luka sebagian besar di bawa RS setempat untuk menjalani perawatan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lampung Selatan, I Ketut Sukerta, saat dihubungi dari Bandarlampung, Senin.

Ia menjelaskan data tersebut berdasarkan hasil evakuasi tim gabungan untuk mencari korban tsunami terutama di kawasan terparah seperti di Desa Way Muli dan Desa Kunjur Kecamatan Lampung Selatan.

Pihaknya juga kini tengah mendata kerusakan bangunan rumah warga yang diterjang gelombang tsunami.

“Data kerusakan maupun kerugian akibat tsunami itu masih kami data,” jelasnya.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Lampung, Kombes dr Andri Bandarsyah, di Kalianda, mengatakan ada satu korban yang belum teridentifikasi berjenis kelamin perempuan. Hingga sekarang belum ada pihak dari keluarga maupun sanak famili korban melihat jenazah yang belum teridentifikasi tersebut di rumah sakit.

Dirut RSUD Bob Bazar Kalianda dr Diah Anjarini mengatakan hingga Minggu (23/12) malam jumlah korban tsunami yang dibawa ke RS ini terdata 250 orang. Dampak terparah tsunami di Kabupaten Lampung Selatan di Desa Kunjur dan Desa Way Muli Kecamatan Rajabasa.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: