Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Korea Selatan (Korsel), berjanji mencegah pegiat mengirimkan sekitar 10.000 keping film Hollywood berjudul “The Interview” ke wilayah Korea utara (Korut), yang rencananya dilakukan pada pekan depan.
“Jika pengiriman tersebut dilakukan, pemerintah akan mengambil tindakan tegas, karena itu mengancam keselamatan penduduk di wilayah tersebut,” kata juru bicara Kementerian Penyatuan Korea Lim Byeong-Cheol kepada pewarta, dikutip dari AFP, Jumat (20/3), dengan menambahkan bahwa selalu ada batasan atas kebebasan mengungkapkan pendapat.
Pemerintah Korsel memperingatkan pegiat bahwa walaupun secara demokratik memiliki hak mengirimkan salinan film dan selebaran, mereka tidak boleh memanas-manasi Korea Utara.
Pegiat Korsel berencana mengirimkan sekitar 10.000 keping “The Interview”, film komedi rekaan tentang pembunuhan Kim Jong-un oleh agen CIA, yang menimbulkan kemarahan Pyongyang, bersama 500.000 selebaran propaganda dengan menggunakan balon udara.
Pemerintah Korut kerap mengutuk peluncuran balon dan mengancam akan melakukan serangan balasan, yang membuat warga di wilayah tersebut mengkritik para pegiat karena menempatkan mereka dalam ancaman pertempuran.
Sementara itu, kepolisan Korsel juga melarang peluncuran karena bisa meningkatkan ketegangan di perbatasan yang membahayakan penduduk setempat.
Pada Oktober 2014, tentara Korut menembak jatuh beberapa balon udara, yang memicu baku tembak singkat dengan senjata berat di perbatasan.
Pegiat merencanakan peluncuran tersebut dilakukan untuk memperingati tenggelamnya kapal perang Korea Selatan pada tahun 2010 yang menewaskan 46 orang.
Pemerintah Korsel menuduh Korut ada dibalik kejadian tersebut dan sejak saat itu membekukan semua ikatan perdagangan dan investasi antara kedua negara.
Pegiat tidak memberi tahu rincian lokasi peluncuran dan waktu peluncuran balon.
Artikel ini ditulis oleh:

















