Sedangkan politikus Partai Demokrat Mirwan Amir, disebut-sebut menerima uang panas proyek e-KTP sebesat 12 juta Dollar Amerika Serikat. Uang tersebut diduga ‎berasal dari pengusaha pengatur tender proyek e-KTP, Andi Agustinus alias Andi Narogong.

Terakhir, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tamsil Linrung diduga menerima uang korupsi e-KTP sejumlah 700 ribu Dollar Amerika Serikat. Namun, keempatnya kompak membantah telah menerima uang itu.

Sejauh ini, KPK baru menjerat enam orang dalam kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP, tahun anggaran 2011-2013. Keenam orang tersebut yakni, Irman; Sugiharto; Andi Agustinus alias Andi Narogong; Markus Nari; Anang Sugiana Sudihardjo; dan Setya Novanto.

Dua mantan pejabat Kemendagri, Irman dan Sugiharto serta pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong sudah divonis terbukti bersalah oleh Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat. Kemudian, untuk Setya Novanto ‎masih dalam proses persidangan.

Sementara itu, Anang Sugiana Sudihardjo dan Markus Nari masih dalam proses penyidikan di KPK. Keenamnya diduga secara bersama-sama melakukan perbuatan tindak pidana korupsi proyek e-KTP yang merugikan negara hingga Rp2,3 triliun.

Laporan: Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid