Jakarta, Aktual.com — Kasus skandal Korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) masih menjadi beban Negara karena merugikan keuangan hingga Rp5000 triliun. Selain itu, koruptor tersebut merampas kesejahteraan rakyat Indonesia selama tujuh turunan hingga 2043 (menjelang 100 tahun Indonesia Merdeka).

Kejahatan BLBI hingga kini masih menjadi penyebab defisit keuangan nagara hingga membuat ketergantungan terhadap utang luar negeri, kemudian total obligasi rekap yang dibayarkan negara belum transparan dan akuntabel disampaikan ke publik hal ini berpotensi terjadi penyelewengan baru. Oleh sebab itu, Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menuntut Presiden Jokowi agar membongkar Kejahatan Ekonomi dalam skandal korupsi BLBI.

“Presiden Jokowi bertanggungjawab jika kasus BLBI lenyap dan terjadi kebangkrutan Negara,” kata Sekjen FITRA Yenny Sucipto di Jakarta, Minggu (24/4).

Selain itu dia mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jangan tinggal diam terhadap kasus besar, dia minta KPK agar segera menerbitkan Surat Perintah Penyidikan terhadap seluruh obligator.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka