Jakarta, Aktual.co — Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berencana mengirim utusan khusus ke Rusia, dalam upaya mencari sekutu untuk menghambat resolusi PBB mengenai catatan hak asasi manusia.
“Choe Ryong -Hae, staf penting Kim, akan ke Rusia “segera sebagai utusan khusus,” kata kantor berita Korean Central News Agency (KCNA).
KCNA tidak merinci menyangkut tujuan kunjungan itu atau dengan siapa Choe akan berunding di Moskow.
Satu sidang majelis Umum PBB diperkirakan akan memutuskan pekan depan satu resolusi– yang disusun oleh Uni Eropa dan Jepang– yang menuduh catatan hak asasi manusia Korut dam menyarankan para pemimpinnya diajukan ke Pengadilan Pidana Internasional (ICC) untuk disidangkan atas tuduhan-tuduhan kejahatan kemanusiaan.
Resolusi itu diusulkan setelah satu penyelidikan luas PBB, berdasarkan keterangan para warga Korut di pengasingan , yang merinci satu jaringan luas kamp-kamp penjara dan mencatat kasus-kasus penyiksaan, perkosaan, pembunuhan dan perbudakan.
Korut melakukan satu kampanye diplomatik agar ketentuan-ketentuan-ketentuan penting dari resolusi itu dicabut, dan bahkan menawarkan satu kunjungan para penyelidik PBB jika rekomendasi pengajuan kepada ICC dicabut.
Resolusi itu mengajukan temuan-temuan tim penyelidik PBB, yang menyatakan ada “alasan-alasan kuat yang meyakinkan bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan telah dilakukan, mengikuti kebijakan-kebijakan yang dibuat pada tingkat tertinggi negara selama puluhan tahun.
Resolusi itu meminta Dewan Keamanan melakukan tindakan-tindakan yang layak untuk yang dapat dipertanggung jawabkan,” termasuk kemungkinan mengajukannya ke ICC yang berpusat di Den Haag.
Tetapi resolusi itu mungkin akan dihambat oleh Tiongkok, sekutu utama Korut dan pelindung diplomatik, dan kemungkinan juga Rusia yang memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB.